Rencana ini akan dibagi menjadi 2 tahap. Tahap 1: Uji coba di 16 sekolah mulai Oktober 2025 hingga akhir semester 1 tahun ajaran 2025-2026.
Tahap 2: Perluasan dan penerapan resmi dilakukan serentak di seluruh lembaga pendidikan umum di kota ini mulai Januari 2026.
Menurut Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, rencana tersebut bertujuan untuk membangun lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan ramah dalam semangat "Sekolah Bahagia".
Siswa Sekolah Menengah Atas Tay Thanh dalam kegiatan olahraga - Foto: M.D. |
Tujuan utamanya adalah membantu siswa memahami dampak buruk penyalahgunaan perangkat elektronik dan secara sukarela mematuhi peraturan. Meningkatkan waktu aktivitas fisik siswa, meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara langsung, dan meningkatkan keterampilan kerja sama tim. Mengurangi masalah kesehatan mental terkait penyalahgunaan perangkat elektronik.
Draf tersebut juga menyatakan bahwa untuk menerapkan model tersebut, setiap sekolah perlu memiliki setidaknya tiga alternatif kegiatan yang beragam selama jam istirahat. Siswa berpartisipasi dalam setidaknya satu kegiatan dan tidak lagi menggunakan ponsel mereka untuk hiburan pribadi.
Kegiatan khususnya meliputi: olah raga dan kegiatan fisik (basket, bulu tangkis, lompat tali, menendang shuttlecock...); kegiatan budaya dan kreatif (sudut panggung kecil, sudut baca luar ruangan, klub keterampilan hidup...); permainan rakyat dan kelompok (o an quan, ular panjang sampai ke awan, buff orang buta, tarik tambang...).
Dewan Direksi menugaskan "Tim Pengawas" yang meliputi guru-guru yang bertugas, pengurus Persatuan Pemuda - Pionir, dan tim siswa Bintang Merah untuk memeriksa setiap area.
Bergantung pada situasi aktual, unit-unit akan mengembangkan kriteria evaluasi yang sesuai untuk setiap individu dan setiap kelas. Berikan pujian dan penghargaan tepat waktu kepada kelompok dan individu yang berkinerja baik. Ingatkan dan kritik kasus-kasus pelanggaran dan pelanggaran berulang, dan akan ditangani sesuai peraturan sekolah.
Sekolah perlu menandatangani komitmen 3 pihak (Sekolah - Orang Tua - Siswa) di awal tahun ajaran/semester. Selenggarakan pertemuan orang tua dan guru untuk mensosialisasikan peraturan terkait konten ini. Buat grup Zalo/Facebook untuk setiap kelas agar orang tua dapat memantau aktivitas anak-anak mereka dan mengirimkan SMS mingguan untuk menginformasikan hasil implementasi.
Selama proses pelaksanaan, apabila terdapat permasalahan atau kesulitan, pimpinan unit diminta segera melaporkan kepada Departemen Pendidikan dan Pelatihan.
Pada lokakarya tentang penggunaan telepon di sekolah yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh pada tanggal 18 September, Tn. Nguyen Van Hieu - Direktur Departemen - mengatakan bahwa telepon pintar tidak hanya membawa manfaat bagi siswa tetapi juga menimbulkan banyak risiko potensial jika tidak ada panduan.
Bapak Nguyen Van Hieu - Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh berbicara di konferensi tersebut - Foto: Trang Thu |
Akhir-akhir ini, banyak kasus penipuan daring yang melibatkan mahasiswa karena informasi pribadi mahasiswa dan keluarga mereka bocor. Beberapa mahasiswa dipancing ke tempat-tempat berbahaya, bahkan ke luar daerah, dan menjadi korban jaringan kriminal. Beberapa kasus berhasil diungkap dan ditangani polisi tepat waktu, tetapi ada juga kasus yang berujung pada konsekuensi yang memilukan.
Banyak sekolah telah menerapkan berbagai langkah: mulai dari propaganda, berkoordinasi dengan orang tua, hingga mendisiplinkan siswa. Namun, setiap sekolah memiliki kondisi dan metode yang berbeda, dan efektivitasnya pun tidak seragam. Departemen pendidikan tidak bermaksud melarang secara mutlak, tetapi ponsel seharusnya hanya memenuhi kebutuhan esensial, mendukung pembelajaran, dan komunikasi bila diperlukan. Kita tidak boleh bersikap ekstrem dalam pelarangan, tetapi harus membimbing siswa untuk menggunakannya secara proaktif secara wajar, aman, dan tanpa ketergantungan," tegas Bapak Hieu.
Sumber: https://ttbc-hcm.gov.vn/tphcm-du-kien-han-che-su-dung-dien-thoai-trong-truong-hoc-tu-thang-10-2025-1019590.html
Komentar (0)