
Terapi baru ini merupakan variasi dari CAR-T, imunoterapi mutakhir yang saat ini digunakan untuk mengobati leukemia, asma, dan beberapa penyakit autoimun. CAR-T tradisional membutuhkan pengambilan sel T dari tubuh pasien, menumbuhkan dan memodifikasinya secara genetik di laboratorium, lalu memasukkannya kembali ke dalam tubuh. Proses ini mahal dan panjang, dengan biaya di Tiongkok melebihi 1 juta yuan (sekitar $139.000).
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di The Lancet, tim ahli di Rumah Sakit Union Universitas Kedokteran Tongji (Wuhan) menggunakan virus yang dimodifikasi secara genetik untuk disuntikkan langsung ke dalam tubuh pasien. Virus ini akan menemukan sel T dan memprogramnya untuk menyerang sel kanker tanpa memerlukan intervensi dari luar tubuh.
Tim peneliti menegaskan: “Ini adalah produk siap pakai, bukan lagi obat yang diformulasikan secara individual untuk setiap individu.”
Dalam uji coba fase 1, tim peneliti merawat empat pasien mieloma multipel — jenis kanker darah kedua yang paling umum — dengan satu suntikan. Perawatan ini hanya memakan waktu 72 jam, berbeda dengan terapi CAR-T tradisional yang membutuhkan waktu 3-6 minggu. Setelah tindak lanjut selama 2 bulan, dua pasien mencapai remisi komplit ketat (lesi tumor menghilang), dan dua pasien lainnya mencapai remisi parsial (tumor menyusut setelah 28 hari).
Sebuah platform media sosial Tiongkok yang mengkhususkan diri dalam terapi sel menyebutnya sebagai sebuah "tonggak sejarah" di bidangnya dan mengatakan bahwa jika diuji dalam skala yang lebih besar, teknologi ini dapat sepenuhnya mengubah model "pengobatan khusus" yang ada saat ini.
Sebelumnya, pada bulan Juni, Capstan Therapeutics (AS) juga mengumumkan keberhasilan uji coba sistem penghantaran gen untuk menciptakan CAR-T secara in vivo pada tikus, dengan hasil positif dalam pengendalian tumor. Namun, Tiongkok adalah negara pertama yang menerapkan teknik ini pada manusia.
Para ilmuwan menganggap ini sebagai terobosan, yang membuka prospek besar dalam mempopulerkan imunoterapi kepada lebih banyak pasien, tidak hanya dalam pengobatan kanker tetapi juga penyakit kronis seperti asma dan penyakit autoimun.
Sumber: https://baolaocai.vn/trung-quoc-cong-bo-lieu-phap-chua-ung-thu-gia-re-tiem-truc-tiep-post649232.html
Komentar (0)