Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mempertahankan profesi pembuat drum

Sejak zaman dahulu, bermain drum telah menjadi bagian penting dari kehidupan budaya masyarakat Vietnam. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Bapak Pham Chi Manh, seorang pembuat drum di Desa Dai Than, Kecamatan Thac Ba, tetap gigih melestarikan dan mengembangkan kerajinan tradisional keluarganya.

Báo Lào CaiBáo Lào Cai22/10/2025

Kami berkesempatan mengunjungi fasilitas produksi drum milik Bapak Pham Chi Manh saat beliau dan istrinya sedang sibuk mempersiapkan tahap akhir untuk mengirimkan drum kepada pelanggan. Tangan-tangan terampil dan pengalaman 13 tahun para pengrajin terampil telah mengubah kayu nangka dan kulit kerbau kasar menjadi produk-produk sempurna, yang tidak hanya indah dalam desain tetapi juga presisi dalam kualitas.

Sambil mengetuk gendang yang baru selesai untuk menguji resonansinya, Bapak Manh berkata: "Setiap orang akan memiliki persepsinya sendiri terhadap suara gendang. Suara gendang Doi Tam memiliki jangkauannya sendiri, terutama gendang besar dan gendang festival, yang selalu lebih dalam dan beresonansi. Untuk menciptakan suara-suara ini, pengrajin harus benar-benar teliti dalam menangani bahan-bahannya, mulai dari tahap pembuatan, penataan gendang, hingga pemilihan dan pengolahan kulit kerbau, peregangan kulit, hingga pemakuan."

gambar-3.png

Sambil beristirahat, sambil menikmati sepoci teh hijau, Manh dengan antusias menceritakan kisah profesi tradisionalnya. Sejak tahun 1963, kakeknya meninggalkan Desa Doi Tam, Provinsi Ha Nam (dulu)—salah satu tempat pembuatan drum ternama di negara ini—ke Komune Thac Ba, Provinsi Lao Cai saat ini untuk memulai usaha dan mulai menjual serta memperbaiki drum. Sejak kecil, Manh sudah terpikat dengan suara drum, dan sejak saat itu, kecintaannya pada profesi ini perlahan merasuk ke dalam dirinya tanpa disadari. Pada usia 12 tahun, ia resmi diajari profesi tersebut.

“Saat itu, saya belum bisa membuat gendang yang utuh, saya hanya membantu dengan hal-hal sederhana seperti meratakan kayu, mengeringkan kulitnya... tapi setiap kali gendang yang sudah jadi berbunyi, saya merasa senang,” kenang Bapak Manh.

Hingga kini, setelah lebih dari satu dekade resmi menekuni profesi ini, Bapak Manh masih mempertahankan kecintaan dan gairah tersebut. Menurut Bapak Manh, untuk membuat sebuah gendang, seorang pengrajin perlu menjalani tiga tahap utama: menyiapkan bahan (kayu nangka dan kulit kerbau) dan membuat badan gendang; melapisi gendang (membuat gendang utuh); dan terakhir, menyelesaikan produk (mengecat dan menghias). Dalam tiga tahap ini, pemilihan bahan penting untuk menentukan keawetan dan kualitas suara. Kayu untuk badan gendang haruslah kayu nangka tua, dengan serat yang kuat dan lentur. Kulit kerbau haruslah tua, tebal, dengan daya tahan dan tegangan yang ideal.

gambar-1.png

Namun, langkah yang paling sulit dan artistik adalah memegang gendang. "Memegang gendang bukan sekadar meregangkan kulit kerbau di atas permukaan gendang lalu menggunakan peniti untuk menempelkannya ke badan gendang. Ini merupakan perhitungan yang rumit mengenai tegangan dan elastisitas kulit. Pengrajin harus dengan terampil menarik permukaan gendang hingga rata, mencapai tegangan yang tepat sehingga ketika dipukul, suaranya harus terdengar jauh dan dalam," jelas Bapak Manh.

Pengrajin harus mendengarkan suara selama proses memegang, menyesuaikan setiap paku, dan setiap tarikan. Ketepatan langkah ini menentukan kualitas drum. Ini adalah rahasia keluarga yang pasti telah dipelajari oleh pengrajin selama bertahun-tahun bekerja.

Saat ini, Bapak Manh memproduksi drum dengan berbagai ukuran, terutama untuk sekolah, festival, kelompok seni, dan tempat ibadah di provinsi tersebut. Selain itu, beliau juga memasok drum ke provinsi-provinsi di wilayah utara seperti Lao Cai , Phu Tho, Tuyen Quang, dan banyak provinsi serta kota lainnya di Vietnam.

gambar-2.png

Pembuatan gendang tidak hanya membantu keluarga Bapak Manh mendapatkan penghasilan tetap, menciptakan lapangan kerja tetap untuk 3-4 pekerja, tetapi juga berkontribusi dalam mempromosikan budaya tradisional dan melestarikan jiwa bangsa. "Pembuatan gendang adalah profesi keluarga, bagian dari budaya yang diwariskan nenek moyang kita. Saya juga ingin membimbing generasi mendatang untuk terus melestarikan, memelihara, dan mempromosikan profesi tradisional ini. Sebagai anak dari desa pengrajin gendang Doi Tam, momen terindah kami adalah ketika gendang yang kami buat bergema di berbagai festival dan kegiatan masyarakat!", ujar Bapak Manh dengan bangga.

foto-pernikahan.png

Melestarikan kerajinan tradisional seperti yang dilakukan keluarga Pham Chi Manh bukan hanya kisah sebuah profesi, tetapi juga sebuah kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai budaya berharga yang ditinggalkan para leluhur kita, sehingga suara bedug senantiasa bergema bagai aliran budaya yang senyap, hadir di tengah kehidupan modern.

Sumber: https://baolaocai.vn/giu-nghe-lam-trong-post885039.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Sawah terasering yang sangat indah di lembah Luc Hon
Bunga 'kaya' seharga 1 juta VND per bunga masih populer pada tanggal 20 Oktober
Film Vietnam dan Perjalanan Menuju Oscar
Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk