Turbin angin X1 Wind memiliki susunan berbentuk piramida dengan sistem mengambang yang memungkinkan struktur bergerak mengikuti arah angin bertiup, sehingga menghasilkan listrik hampir terus-menerus.
Prototipe turbin angin X1 Wind. Foto: X1 Wind
Turbin angin X1 dilengkapi sistem yang disebut PivotBuoy, di mana fondasinya terhubung ke suatu titik yang memungkinkan turbin bergerak mengikuti arah angin. Sistem ini bekerja paling optimal ketika turbin menghadap angin yang datang tepat di belakangnya. Konfigurasi ini memungkinkan para insinyur untuk mendesain ulang struktur terapung agar lebih efisien dalam mendistribusikan berat turbin.
Turbin angin lepas pantai berbentuk piramida ini menggunakan konfigurasi downwind. Dengan demikian, X1 Wind tidak perlu memiringkan atau menggunakan bilah khusus, sehingga menghindari benturan dengan penyangga dan menghemat biaya produksi. "Hal ini terutama penting ketika kami ingin membangun turbin yang lebih besar dengan kapasitas 15 megawatt (MW) atau lebih. Platform terapung ini menggabungkan keunggulan sistem PivotBuoy dan konfigurasi downwind, sehingga produksi energi angin menjadi lebih efisien dan murah," ujar X1 Wind.
PivotBuoy pada turbin angin X1 menggabungkan tambatan bernada tunggal (SPM) dengan platform kaki tegangan (TLP) untuk platform yang lebih ringan. Desain turbin angin ini berbeda dari sistem terapung saat ini, yang menggunakan tiang yang lebih berat dan rig semi-submersible. PivotBuoy dirancang untuk dihubungkan ke sistem tambatan sebelum diangkut ke lokasi operasi. Ini berarti turbin dapat dirakit di darat dan mudah dibongkar saat dibutuhkan.
Proses pemasangan di lepas pantai disederhanakan karena dapat ditarik oleh kapal kecil, alih-alih kapal besar yang mahal. Desain rig ini membatasi tekanan pada struktur, sehingga bilah turbin dapat lebih ringan, lebih panjang, dan lebih murah. Menurut X1 Wind, sistem ini dapat digunakan pada kedalaman mulai dari 60 meter hingga lebih dari 500 meter.
Versi pertama X1 Wind, yang disebut X30, telah diluncurkan dan diuji di Kepulauan Canary, Spanyol. Proyek ini dimulai pada April 2019 dan produksinya selesai pada November 2020. Rangkaian turbin dibagi menjadi sembilan bagian untuk diangkut ke Las Palmas. Perakitannya berhasil diselesaikan di Hidramar, sebuah galangan kapal yang berpengalaman.
Pengujian subsistem, pemasangan pondasi, dan pemasangan kabel akan selesai pada pertengahan 2022. Pemasangan lepas pantai terakhir akan dilakukan pada Oktober 2022 pada kedalaman 50 m. Prototipe X30 akan menjadi turbin angin terapung (TLP) pertama di dunia yang beroperasi penuh dan mampu mengekspor listrik. Prototipe skala 1/3 ini akan beroperasi hingga akhir Mei 2023, sehingga cukup waktu untuk mengumpulkan data. Hasilnya akan menjadi dasar bagi proyek-proyek komersial X1 Wind, yang terbaru adalah pemasangan turbin angin terapung 6 MW bernama X90 di Mediterania Prancis pada tahun 2025.
An Khang (Menurut Design Boom )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)