Dalam rangka menghadiri Pertemuan Tahunan ke-55 Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, pada 21 Januari 2025, Perdana Menteri Republik Sosialis Vietnam, Pham Minh Chinh, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Konfederasi Swiss, Karin Keller-Sutter. Kedua pemimpin bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral, situasi di masing-masing negara, serta isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama, dan menekankan pentingnya dialog dan kerja sama dalam semangat persahabatan dan saling menghormati.
Presiden Karin Keller-Sutter mencatat semakin besarnya peran Vietnam sebagai mitra regional yang penting bagi Swiss. Perdana Menteri Pham Minh Chinh menekankan pentingnya persahabatan dan kerja sama multifaset dengan Swiss. Kedua belah pihak pada prinsipnya sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi Kemitraan Komprehensif, yang mencerminkan prioritas kerja sama saat ini.
Menyadari peran sentral kerja sama ekonomi dalam hubungan bilateral, kedua pemimpin menekankan potensi peningkatan kerja sama ekonomi dan pemanfaatan peluang baru untuk memanfaatkan secara efektif komplementaritas antara kedua negara. Kedua pihak sepakat untuk mengintensifkan upaya dan mengambil langkah konkret guna segera menyelesaikan negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA).
Presiden Karin Keller-Sutter mengatakan bahwa Swiss terus mendukung Vietnam melalui Program Kerja Sama Pembangunan 2025-2028 di bawah naungan Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi, dan berkomitmen untuk mendukung tujuan Vietnam menjadi negara ekonomi berpenghasilan tinggi yang berkelanjutan dan mandiri. Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat dialog dan kerja sama di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama seperti inovasi, keuangan hijau, hak kekayaan intelektual, serta pertukaran pengalaman dalam membangun dan mengembangkan pusat keuangan internasional di Vietnam.
Menyadari manfaat kerja sama pendidikan dan budaya, kedua belah pihak sepakat untuk terus mempertimbangkan potensi perluasan inisiatif kerja sama akademik, program pelatihan, dan kerja sama pariwisata. Mereka juga sepakat untuk mengidentifikasi inovasi, sains dan teknologi, serta berbagi pengetahuan sebagai area prioritas yang menjanjikan untuk kerja sama bilateral lebih lanjut di masa mendatang.
Kedua belah pihak menegaskan bahwa pertukaran antarmasyarakat dan komunitas Vietnam dan Swiss yang tinggal di masing-masing negara memainkan peran penting dalam meningkatkan saling pengertian dan membangun jembatan antara kedua negara.
Kedua belah pihak mengakui peluang untuk mendorong inovasi, kerja sama ilmiah dan teknologi, termasuk kemitraan antarlembaga penelitian dan inisiatif bersama untuk mendukung pengembangan ilmiah, seperti inisiatif pendanaan kegiatan penelitian ilmiah bersama melalui Yayasan Sains Nasional Swiss (SNSF) dan Yayasan Nasional Vietnam untuk Pengembangan Sains dan Teknologi (NAFOSTED). Kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang peningkatan upaya untuk mengatasi tantangan lingkungan dan mendorong ketahanan iklim, sejalan dengan Perjanjian Paris.
Kedua belah pihak menegaskan kembali pentingnya kerja sama di forum multilateral dan berkontribusi pada kemakmuran dan stabilitas di kawasan dan dunia, serta memperkuat upaya untuk mengatasi tantangan global, termasuk perlindungan lingkungan, respons perubahan iklim, dan keamanan air.
Kedua belah pihak menyatakan dukungan mereka terhadap multilateralisme dan tatanan dunia berdasarkan hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan, serta kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Timur dan penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982).
Kedua belah pihak percaya pada masa depan hubungan Vietnam-Swiss dan bertekad untuk bekerja sama lebih erat guna memajukan kepentingan bersama kedua negara.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/tuyen-bo-ve-nang-tam-quan-he-doi-tac-giua-viet-nam-va-thuy-si.html
Komentar (0)