Penggantian Jenderal Zaluzhnyi, yang berselisih dengan Presiden Zelensky mengenai strategi militer dan masalah lainnya, terjadi setelah serangan balasan Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, yang dimulai pada pertengahan tahun lalu, gagal membuahkan hasil yang diharapkan.
Reuters pada tanggal 3 Februari mengutip sumber yang dekat dengan kantor Tn. Zelensky yang mengatakan bahwa keduanya juga tidak setuju pada upaya mobilisasi militer baru, di mana presiden Ukraina menentang usulan Tn. Zaluzhnyi untuk memobilisasi 500.000 tentara tambahan.
Namun, sumber itu juga mengatakan bahwa proses pemecatan Tn. Zaluzhnyi dari jabatan panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina saat ini tertunda karena para pejabat belum memutuskan siapa yang akan menggantikannya.
Surat kabar Inggris: Mengapa Presiden Zelensky berubah pikiran tentang pemecatan Panglima Tertinggi Zaluzhny?
Sumber lain mengatakan Gedung Putih belum menyatakan pandangan mengenai rencana penggantian Jenderal Zaluzhnyi.
"Saya ingin menekankan bahwa tanggapan Gedung Putih adalah bahwa kami tidak mendukung atau menentang keputusan kedaulatan mereka. Gedung Putih menyatakan bahwa Ukraina berhak membuat keputusan kedaulatan terkait personelnya," ungkap sumber tersebut.

Panglima Angkatan Darat Ukraina Valeriy Zaluzhnyi
Washington Post adalah yang pertama melaporkan bahwa Ukraina telah memberi tahu Gedung Putih tentang rencana untuk menyingkirkan Tn. Zaluzhnyi.
Para pejabat AS mengatakan kepada Ukraina bahwa mereka tidak keberatan dengan pemecatan Jenderal Zaluzhnyi, menurut sumber yang dekat dengan kantor kepresidenan Ukraina. "AS setuju untuk membiarkan Ukraina memecatnya," kata sumber tersebut.
Sumber-sumber mengatakan belum ada detail kapan keputusan pemecatan akan diambil. "Saat ini, kedua belah pihak (presiden dan panglima tertinggi) sedang mempertimbangkan masa depan dan status quo akan dipertahankan hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar seorang sumber.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)