Kenyataannya, bisnis seringkali sulit menghindari risiko seperti menerima faktur palsu, faktur dengan informasi yang salah, faktur tanpa nilai pembayaran, dan sebagainya, yang menyebabkan akuntansi bisnis yang tidak akurat. Akibatnya, bisnis berisiko didenda, mengalami kerugian ekonomi , dan bahkan terjerat masalah hukum.
Berangkat dari kesulitan praktis yang dihadapi bisnis dalam memproses faktur, Bkav telah membangun sistem perangkat lunak eQLHD yang menerapkan teknologi kecerdasan buatan. Perangkat lunak ini secara otomatis menyinkronkan dan memperbarui data dari Direktorat Jenderal Pajak, membantu bisnis dengan cepat mendeteksi kesalahan dan segera memberi tahu akuntan ketika ada risiko terkait faktur.
Dengan perangkat lunak manajemen faktur eQLHD, bisnis dapat mencari beberapa kode pajak dan wajib pajak secara bersamaan, serta menambahkan beberapa pengguna baru. Perangkat lunak ini juga mendukung konfigurasi otorisasi sesuai kebutuhan pengguna.
Bapak Vu Duc Phuc, Direktur Pengembangan Perangkat Lunak Manajemen Faktur Bkav eQLHD, mengatakan bahwa dengan peluncuran eQLHD, perusahaan teknologi ini kini memiliki ekosistem produk bisnis yang lengkap, mulai dari tanda tangan digital Bkav CA, pajak elektronik TVAN, asuransi sosial elektronik IVAN hingga faktur elektronik eHoadon, kontrak elektronik eContract...
Kecerdasan buatan sedang memasuki dunia nyata dengan pesat, secara bertahap mengambil alih tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan bagi manusia di berbagai bidang. Di Vietnam, sejak Januari 2021, Perdana Menteri telah menyetujui Strategi Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan AI hingga 2030, dengan tujuan menjadikan teknologi baru ini sebagai bidang teknologi penting Vietnam dalam revolusi industri keempat; sekaligus menjadikan Vietnam pusat inovasi, pengembangan solusi, dan penerapan kecerdasan buatan.
Menyadari pentingnya pengembangan AI terapan, pada Januari 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menerbitkan Strategi Pengembangan Aplikasi Kecerdasan Buatan (AI) hingga 2030. Strategi ini merumuskan visi bahwa pada tahun 2030, AI terapan akan diterapkan secara luas dalam ekonomi digital, masyarakat digital, pemerintahan digital, peningkatan aktivitas sosial ekonomi, serta membentuk kekuatan pemimpin dan pekerja yang memiliki pemikiran dan keterampilan AI dalam memanfaatkan AI untuk memecahkan masalah.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)