Penyakit kuning merupakan tanda peringatan dari beberapa penyakit hati seperti penyakit hati berlemak, sirosis, hepatitis, atau kondisi lain seperti gangguan pankreas dan penyakit hati kongestif.
Dr. Vu Truong Khanh, Kepala Departemen Gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Tam Anh di Hanoi , mengatakan bahwa penyakit kuning mendadak biasanya disebabkan oleh penumpukan pigmen kuning kecoklatan (bilirubin) dalam darah. Bilirubin adalah produk dari pemecahan sel darah merah dan biasanya dikeluarkan melalui hati. Pada orang dengan penyakit hati, proses pengeluaran ini tidak terjadi, menyebabkan bilirubin menumpuk, yang mengakibatkan penyakit kuning (kulit dan mata menguning).
Kondisi lain seperti batu empedu, efek samping obat-obatan, kelainan genetik, dan penyakit jantung dapat meningkatkan kadar bilirubin, menyebabkan penyakit kuning.
Hepatitis: Ini adalah kondisi di mana hati mengalami peradangan, yang memengaruhi penyerapan dan pengeluaran bilirubin, menyebabkan penyakit kuning (kulit menguning). Penyakit ini meliputi hepatitis akut (mendadak dan parah) dan hepatitis kronis (menetap dan berpotensi seumur hidup).
Hepatitis dapat disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyebab hepatitis non-virus meliputi obat-obatan, alkohol, penyakit hati berlemak non-alkoholik, penyakit hati akibat gangguan metabolisme zat besi atau tembaga, dan penyakit autoimun.
Penyakit kuning dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti penyakit hati, penggunaan obat-obatan, atau kondisi medis lainnya. (Gambar: Freepik)
Sirosis: Terjadi ketika jaringan parut (fibrosis) menyebar di hati, mengurangi kemampuannya untuk berfungsi. Beberapa penyebab hepatitis kronis dapat menyebabkan sirosis, seperti hepatitis B, C, dan D, konsumsi alkohol berlebihan, penumpukan lemak berlebihan di hati, batu empedu, dan hepatitis autoimun.
Sirosis terkompensasi terjadi ketika hati rusak tetapi masih berfungsi. Sirosis dekompensasi terjadi ketika hati tidak lagi menjalankan fungsinya, yang menyebabkan penyakit kuning dan gejala serius lainnya. Sirosis dekompensasi seringkali menyebabkan gagal hati dan kanker hati.
Penyakit hati berlemak: Suatu kondisi di mana lemak berlebih menumpuk di hati, menyebabkan peradangan dan fibrosis. Gejala berkembang seiring dengan peningkatan persentase lemak di hati dan area kerusakan hati. Penyakit hati berlemak non-alkoholik dapat berkembang menjadi hepatitis, yang menyebabkan gejala seperti nyeri hati dan penyakit kuning.
Obstruksi bilirubin: Bilirubin meninggalkan hati dan berikatan dengan empedu (karena fungsi sekresi kantung empedu), mengalir melalui saluran yang terhubung ke pankreas, dan masuk ke usus kecil untuk diekskresikan. Jika saluran empedu tersumbat, bilirubin tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan mudah menumpuk di dalam darah.
Penyebab lain dari obstruksi saluran empedu, seperti kanker saluran empedu, kista saluran empedu, kolangitis, dan komplikasi dari operasi kantung empedu, juga dapat menyebabkan penyakit kuning.
Gangguan pankreas: Pankreas terhubung ke kantung empedu melalui duktus pankreas, yang terhubung ke duktus biliaris umum yang lebih besar. Pankreas merupakan bagian dari sistem bilier, yang menghasilkan enzim yang membantu pencernaan makanan, terutama protein. Penyakit yang menyerang pankreas dapat dengan mudah menyumbat duktus biliaris umum dan mengurangi aliran bilirubin normal ke usus kecil. Gangguan pankreas dapat meliputi pankreatitis akut atau kronis (radang pankreas), tumor atau kista jinak, dan kanker pankreas.
Penyakit hati kongestif: Pada penderita penyakit hati kongestif, penurunan aliran darah ke hati memengaruhi aliran darah keluar dari hati, yang menyebabkan stagnasi dan penyumbatan darah di dalam organ. Penyumbatan ini menyebabkan peradangan, yang memengaruhi penyerapan dan pengeluaran bilirubin dari hati, sehingga mengakibatkan nyeri perut dan penyakit kuning ringan.
Efek samping obat: Ini juga merupakan penyebab kulit tiba-tiba menguning. Beberapa obat dapat menyebabkan toksisitas dan peradangan hati jika dikonsumsi secara berlebihan atau bersama alkohol.
Penyakit kuning akibat hemolisis: Ini umum terjadi pada pasien dengan anemia hemolitik kongenital. Menurut Dr. Khanh, penyakit kuning tidak hanya disebabkan oleh penyakit sistem pencernaan tetapi juga dapat disebabkan oleh kondisi genetik langka yang meningkatkan kadar bilirubin darah, seperti sindrom Gilbert, sindrom Crigler-Najjar, dan sindrom Rotor. Dalam beberapa kasus langka, gagal jantung kongestif dapat menyebabkan penyakit kuning ringan.
Penyakit kuning yang bukan disebabkan oleh peningkatan bilirubin: Orang yang banyak mengonsumsi makanan kaya karoten seperti wortel, pepaya, mangga, aprikot, dll., mungkin mengalami penyakit kuning yang tidak normal. Beta-karoten, prekursor vitamin A, meningkat dalam darah, menyebabkan penyakit kuning sementara. Ini bukan penyakit dan dapat sembuh dengan penyesuaian pola makan.
Dr. Khanh menjelaskan bahwa tingkat keparahan penyakit kuning dapat bervariasi tergantung pada kondisinya. Kasus ringan biasanya menyebabkan sedikit penguningan pada kulit. Pada kasus yang parah, mata dan kulit berubah menjadi kuning cerah, disertai gejala seperti kelelahan, nyeri perut bagian atas, dan feses pucat, yang memerlukan perhatian medis segera untuk diagnosis dan pengobatan.
Zamrud
| Pembaca dapat mengajukan pertanyaan tentang penyakit pencernaan di sini agar dijawab oleh dokter. |
Tautan sumber






Komentar (0)