Tanda seniman muda
Hanya dalam beberapa tahun, musik Vietnam telah mencatatkan momen-momen tak terlupakan di panggung internasional. Baru-baru ini, pada 20 September, penyanyi muda Duc Phuc memenangkan kejuaraan di Kontes Lagu Intervision 2025 di Federasi Rusia. Dengan lagu "Phu Dong Thien Vuong" (karya musisi Ho Hoai Anh, terinspirasi oleh puisi "Bambu Vietnam" karya penulis Nguyen Duy dan legenda Thanh Giong), ia tak hanya memukau para juri dengan suara dan tekniknya, tetapi juga memukau penonton internasional dengan citra budaya Vietnam: bambu hijau, topi kerucut, legenda Thanh Giong... Semua itu direproduksi secara gamblang dalam sebuah pertunjukan yang modern sekaligus sarat semangat nasional.

Momen kemenangan Duc Phuc tak hanya menjadi kebahagiaan seorang penyanyi, tetapi juga sumber kebanggaan bagi semua orang, sebagaimana tertulis dalam surat ucapan selamat dan pujian yang dikirimkan Perdana Menteri Pham Minh Chinh kepada penyanyi pria tersebut. "Partisipasi Vietnam untuk pertama kalinya dalam kompetisi musik internasional Intervision 2025, yang kembali setelah lebih dari 40 tahun terhenti, menyampaikan pesan solidaritas dan persahabatan ketika musik mengatasi segala perbedaan untuk menyatukan bangsa di seluruh dunia ." Kemenangan itu bagaikan penegasan bahwa musik Vietnam tak lagi berada di pinggiran, melainkan melangkah ke pusat arus seni global.

Sebelum Duc Phuc, banyak seniman Vietnam yang perlahan memperluas pengaruh mereka. Chi Pu tampil di acara Sisters Who Make Waves 2023 di Tiongkok. Meskipun kontroversial, kehadirannya di acara hiburan populer di wilayah tersebut menunjukkan semangat dedikasi dan keinginannya untuk melampaui zona nyaman. Upaya pelatihan dan kemampuan adaptasi Chi Pu telah membantunya perlahan-lahan menorehkan namanya, sehingga penonton internasional mulai mengenali wajah V-pop yang penuh kepribadian.
Selanjutnya, Phuong My Chi, yang awalnya dikenal sebagai "gadis folk" setelah mengikuti ajang pencarian bakat di televisi, juga telah menempuh perjalanan yang luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah membawakan musik folk yang dipadukan dengan pop dan R&B ke panggung-panggung internasional kecil dan komunitas-komunitas Vietnam di luar negeri. Di akhir Juli, penyanyi muda dan dinamis ini juga berjuang keras untuk berkompetisi dan meraih juara ketiga di babak final kompetisi musik Asia "Sing! Asia". Di usianya yang menginjak dua puluh tahun, pilihan Phuong My Chi untuk tetap mempertahankan musik folk Selatan dalam berkarya dan berkarya, dipadukan dengan sentuhan modern, menunjukkan pola pikir musikalnya yang progresif, tidak kehilangan akarnya, tetapi juga tidak tertutup terhadap tren global.

Tak hanya di panggung kompetisi bergengsi, tetapi juga di internet, melalui Spotify dan platform YouTube... banyak artis Vietnam juga telah meraih prestasi gemilang. Dalam beberapa tahun terakhir, Son Tung M-TP terus "menciptakan gebrakan" di platform daring dengan video musik yang mencapai puluhan juta penayangan, mendekatkan V-pop dengan penonton regional. Penyanyi Vu, Vu Cat Tuong, HIEUTHUHAI, Duong Domic... muncul dalam peringkat resmi yang diumumkan oleh IFPI (Federasi Internasional Industri Fonografi). Hoa Minzy, seorang artis wanita yang telah merebut hati banyak penggemar, juga mencapai puncak tren YouTube global dengan video musik Bac Bling...

Jika dilihat secara terpisah, pencapaian-pencapaian tersebut mungkin hanya merupakan hal-hal yang menonjol saja. Namun, jika dilihat secara keseluruhan, pencapaian-pencapaian tersebut menunjukkan adanya pergeseran penting, di mana musik Vietnam mulai memiliki kedudukan, suara, dan disebut-sebut di "panggung-panggung besar" dunia.
Tradisi dan Modernitas: Kunci Kesuksesan
Apa yang telah membantu para seniman Vietnam meninggalkan kesan? Jawabannya terletak pada perpaduan halus antara identitas tradisional dan bahasa musik modern.
Kasus Duc Phuc baru-baru ini merupakan contoh nyata. Seandainya ia hanya menyanyikan lagu pop murni, ia bisa saja berbaur dengan banyak pertunjukan lain; tetapi ketika ia menuangkan kisah Santo Giong ke dalam struktur musik kontemporer, memadukan citra budaya Vietnam dengan efek panggung modern, ia menciptakan perbedaan. Kombinasi inilah yang membantu penonton internasional merasakan kesegaran, rasa ingin tahu, dan kekaguman terhadap Vietnam yang kaya akan identitas.
Tak hanya Duc Phuc, banyak seniman lain juga mengikuti jejaknya. Phuong My Chi dikenal luas berkat pilihannya yang gigih untuk memadukan unsur-unsur rakyat dan modern dalam penampilannya. Demikian pula, Hoa Minzy tanpa lelah bereksperimen dan berkarya berdasarkan saripati budaya dan seni tradisional. Upaya-upaya ini menunjukkan bahwa identitas bukanlah penghalang, melainkan "kartu identitas" yang membantu musik Vietnam menonjol di lautan musik global yang luas.

Selain faktor identitas, investasi cermat para seniman juga menjadi penentu kekuatan keseluruhan pertunjukan di atas panggung. Seniman Vietnam kini memiliki tim produksi, penata gaya, sutradara panggung, teknisi pencahayaan... yang mendampingi mereka. Setiap pertunjukan dipersiapkan sebagai sebuah karya seni yang utuh, setara dengan standar internasional. Hal ini merupakan perbedaan besar dibandingkan beberapa dekade lalu, ketika para seniman Vietnam masih menghadapi banyak keterbatasan dalam hal pendanaan dan teknologi, seringkali "sendirian" "membawa lonceng untuk berdentang di negeri asing".
Jika kita menganalisis "kunci" kesuksesan para seniman Vietnam belakangan ini, kita tak bisa tidak menyebutkan kebanggaan nasional mereka. Ketika mengibarkan bendera dan warna Vietnam ke dunia, para seniman Vietnam tidak hanya bersaing untuk diri mereka sendiri, tetapi juga menyadari bahwa mereka mewakili seluruh negeri. Mungkinkah hal itu menciptakan sumber energi yang kuat, yang membuat setiap pertunjukan mengandung semangat yang mendalam dan meledak-ledak?
Kesuksesan itu juga bersumber dari keberanian generasi muda. Tanpa seniman yang berani bereksperimen dan keluar dari zona nyaman, akan sulit untuk memiliki jejak yang cukup kuat untuk disebarkan. Hasrat untuk menaklukkan dan semangat kreativitas yang tak henti-hentinyalah yang telah menciptakan momentum bagi musik Vietnam dalam konteks integrasi.
Kesuksesan hari ini bukanlah tujuan akhir, melainkan awal, tetapi cukup untuk menyalakan keyakinan bahwa musik Vietnam dapat melangkah lebih jauh, lebih kokoh dalam kancah global. Dalam konteks teknologi digital yang meruntuhkan sekat-sekat batas, sebuah lagu Vietnam dapat didengar di banyak negara dalam semalam, jika berkualitas dan berbeda. Kemenangan di panggung-panggung seperti Intervision, jutaan tayangan di YouTube, penampilan di tangga lagu internasional... semuanya merupakan batu bata pertama yang membangun citra musik Vietnam di peta dunia. Yang terpenting sekarang adalah setiap seniman harus selalu sadar untuk mempertahankan identitas mereka, terus berkarya dan meningkatkan kualitas karya mereka.
Kalau kita anggap kejayaan Duc Phuc, Phuong My Chi, Hoa Minzy… hanya sebagai fenomena sesaat, musik Vietnam akan segera terlupakan; tetapi kalau kita jadikan semua itu sebagai motivasi bagi seluruh generasi seniman untuk mengikutinya, bagi para produser untuk berani berinvestasi, bagi agensi manajemen untuk punya strategi jangka panjang, maka jalan menuju integrasi musik Vietnam akan makin terbuka.
Dan di jalur itu, generasi seniman muda—mereka yang tak takut bereksperimen, siap berkreasi, dan berani berinovasi—adalah garda terdepan. Mereka tak hanya membawa aspirasi pribadi, tetapi juga mimpi bersama: Membawa musik Vietnam untuk dinyanyikan lantang, selaras dengan dunia, sekaligus melestarikan jiwa nasional. Kita bisa membayangkan masa depan yang tak terlalu jauh, ketika di festival musik besar, penonton internasional tak hanya mendengarkan K-pop atau J-pop, tetapi juga menantikan kemunculan V-pop. Saat itu, setiap melodi Vietnam yang menggema tak hanya akan menjadi musik, tetapi juga sebuah sapaan dari negara yang bangga akan identitasnya.
Sumber: https://baonghean.vn/vang-danh-nghe-si-viet-tren-dau-truong-am-nhac-quoc-te-10306942.html






Komentar (0)