![]() |
Igor Thiago dipastikan offside. |
Pada dini hari tanggal 21 Oktober, pertandingan antara West Ham dan Brentford tidak hanya menyaksikan kekalahan 0-2 tim tuan rumah, tetapi juga memicu kontroversi sengit terkait keputusan VAR. Pada menit ke-45+7, gol striker Brentford, Igor Thiago, dianulir setelah wasit menetapkan offside menggunakan garis manual.
Patut dicatat, ini adalah pertama kalinya musim ini garis offside digunakan secara manual, setelah sistem Teknologi Offside Semi-Otomatis (SAOT) mengalami gangguan global dengan AWS. Keputusan untuk menganulir gol Thiago didasarkan pada fakta bahwa ia berada dalam posisi offside hanya beberapa milimeter, yang menimbulkan pertanyaan tentang akurasi penentuan offside manual di Liga Primer.
Kejelasan langkah ini telah menjadi fokus kontroversi, terutama karena SAOT tidak beroperasi. Keputusan wasit ini telah membuat marah para penggemar dan pakar di Inggris. Banyak penggemar Brentford percaya bahwa jika teknologi SAOT digunakan, gol Thiago akan sepenuhnya sah.
![]() |
West Ham lolos dari kekalahan 1 gol berkat VAR. |
Banyak yang berpendapat bahwa aturan offside terlalu kaku, terutama ketika menentukan kesalahan dengan jarak yang begitu kecil sehingga tidak signifikan. Seorang penggemar kesal: "Bagaimana seorang pemain bisa diuntungkan jika ia hanya offside 0,0001 mm dari jarak puluhan meter dari gawang? Aturan ini sungguh absurd!"
Musim ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Liga Primer Inggris teknologi offside semi-otomatis digunakan. Direktur Teknik Liga Primer Inggris, Tony Scholes, pernah berkomentar bahwa SAOT akan membantu mempersingkat waktu pengambilan keputusan offside, setidaknya 30 detik lebih singkat dibandingkan proses lama, sekaligus membuat keputusan lebih akurat. Namun, ketika SAOT tidak digunakan dalam pertandingan West Ham dan Brentford, VAR terus menjadi fokus kritik.
Sumber: https://znews.vn/var-cua-premier-league-lai-gay-phan-no-post1595536.html
Komentar (0)