Atlet Filipina dengan sedih kehilangan medali di cabang atletik Olimpiade
Báo Dân trí•06/08/2024
(Dan Tri) - Atlet Filipina EJ Obiena sayangnya kehilangan medali bergengsi di bidang atletik karena kekalahan di indeks sekunder.
Pada babak final lompat galah putra atletik, yang berlangsung pagi ini (6 Agustus waktu Vietnam), atlet Obiena melompati mistar gawang sejauh 5m90.
Obiena (Filipina) hampir memenangkan medali perunggu di lompat galah putra (Foto: Getty).
Obiena meraih hasil yang sama dengan Emmanouil Karalis (Yunani). Namun, atlet Filipina tersebut kehilangan medali perunggu dari lawannya karena indeks prestasi sekunder yang lebih rendah. Lebih tepatnya, EJ Obiena melakukan lebih banyak lompatan daripada lawannya untuk menaklukkan palang yang disebutkan di atas. Hal ini membuatnya mustahil untuk memenangkan medali perunggu Olimpiade, meskipun ia sangat dekat dengan medali bergengsi ini.
Atlet Filipina tertinggal dari lawannya dalam hal indeks sekunder (Foto: Getty).
Atletik adalah cabang olahraga yang dikenal sebagai "ratu", cabang olahraga yang paling menarik, mendasar, dan bergengsi dalam gerakan Olimpiade. Meraih medali di cabang atletik jauh lebih sulit bagi atlet Asia Tenggara daripada meraih medali di cabang bulu tangkis, tinju, taekwondo, tenis meja, angkat besi, dan sebagainya. Karena dalam cabang atletik tidak ada kelas berat, maka tidak ada kelas ringan yang bisa diincar atlet Asia Tenggara, sehingga menghindari atlet bertubuh besar dan kuat dengan keunggulan otot dari Barat. Oleh karena itu, tidak banyak atlet Asia Tenggara yang meraih medali di cabang atletik sepanjang sejarah Olimpiade. Peraih medali emas lompat galah putra pagi ini adalah Armand Duplantis (Swedia) dengan skor 6m25. Peraih medali perak adalah Sam Kendricks (AS), dengan skor 5m95.
Komentar (0)