Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Tentang pepatah "Pasar siang, melon layu"

(Baothanhhoa.vn) - Kamus Peribahasa Vietnam (Nguyen Duc Duong - Rumah Penerbitan Umum Kota Ho Chi Minh - 2010) menjelaskan: "Pasar siang, melon layu: Semakin dekat pasar siang, semakin besar kemungkinan melon layu (jadi jangan terburu-buru bersikap angkuh atau Anda akan mudah kehilangan barang Anda). Peribahasa ini sering digunakan untuk mengingatkan orang agar tidak terburu-buru bersikap angkuh saat masih muda atau mereka akan mudah kehilangan kesempatan."

Báo Thanh HóaBáo Thanh Hóa20/06/2025

Tentang pepatah

Aku pulang ke rumah untuk mendesak ibu dan ayahku,

Pasar siang melonnya layu, sedih sekali.

(Lagu rakyat)

Kamus Peribahasa Vietnam (Nguyen Duc Duong - Rumah Penerbitan Umum Kota Ho Chi Minh - 2010) menjelaskan: "Pasar siang, melon layu: Semakin dekat pasar siang, semakin besar kemungkinan melon layu (jadi jangan terburu-buru bertindak angkuh atau Anda akan mudah kehilangan barang Anda). Peribahasa ini sering digunakan untuk mengingatkan orang agar tidak terburu-buru bertindak angkuh saat masih muda atau mereka akan mudah kehilangan kesempatan."

Ada dua hal yang perlu dibahas dalam kalimat ini.

Secara harfiah, tidak benar bahwa "semakin dekat tengah hari pasar, semakin mudah melon layu", tetapi di sini pepatah tersebut memiliki dua bagian:

- "Pasar siang" maksudnya pasar sudah tutup, sudah malam, tidak ada pembeli lagi.

Dahulu, pasar pagi sering kali buka sangat pagi dan menjelang siang, pasar sudah mulai tutup. Baik penjual maupun pembeli berhitung untuk menyelesaikan urusan mereka lebih awal agar bisa pulang, terkadang jalannya sangat jauh. Hanya ketika sesi pasar terlewat atau barang dagangan lambat terjual, pembeli dan penjual baru bertemu di siang hari. Oleh karena itu, ada pepatah, "Seorang pria yang pergi ke pasar siang bertemu dengan seorang wanita yang tidak laku", yang berarti kedua belah pihak beruntung, tepat waktu; yang datang terlambat bertemu dengan orang yang tidak laku (sinonim dengan seorang wanita yang kehilangan suaminya bertemu dengan seorang duda; seorang wanita yang mengantuk bertemu dengan tikar bambu/ Tepat ketika suaminya meninggalkannya, ia bertemu dengan seorang pria yang berdiri di tengah jalan).

- "Melon layu", "melon" di sini bukan semangka atau mentimun, melainkan acar kubis (sejenis kubis yang digunakan untuk pengawetan). Jenis acar kubis ini sangat mudah layu dan setelah layu, ia akan mengerut, terlihat sangat kecil, dan tidak lagi segar dan menarik.

Secara kiasan, "pasar siang" diibaratkan sebagai pemandangan yang sepi dan larut malam, dengan sedikit orang yang bertanya dan peduli. "Melon layu" diibaratkan sebagai pemandangan di masa-masa akhir hayat, dengan kecantikan yang memudar. "Pasar siang, melon layu" tak berbeda dengan pemandangan seorang gadis yang ditinggalkan dan jatuh cinta di masa tua. Oleh karena itu, ada pepatah rakyat, "Pulanglah dan desaklah ayah dan ibumu, Pasar siang punya melon layu, jangan sampai kamu bersedih!" (lagu rakyat), dan gagasan utama kalimat ini bukanlah "untuk mengingatkan orang agar tidak terlalu sombong saat muda dan mudah kehilangan kesempatan" seperti yang dijelaskan dalam Kamus Peribahasa Vietnam.

Man Nong (Kontributor)

Sumber: https://baothanhhoa.vn/ve-cau-tuc-ngu-nbsp-cho-trua-dua-heo-252786.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Di musim 'berburu' rumput alang-alang di Binh Lieu
Di tengah hutan bakau Can Gio
Nelayan Quang Ngai kantongi jutaan dong setiap hari setelah menang jackpot udang
Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Hoang Thuy Linh membawakan lagu hitsnya yang telah ditonton ratusan juta kali ke panggung festival dunia

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk