Aku pulang ke rumah untuk mendesak ibu dan ayahku,
Pasar siang melonnya layu, sedih sekali.
(Lagu rakyat)
Kamus Peribahasa Vietnam (Nguyen Duc Duong - Rumah Penerbitan Umum Kota Ho Chi Minh - 2010) menjelaskan: "Pasar siang, melon layu: Semakin dekat pasar siang, semakin besar kemungkinan melon layu (jadi jangan terburu-buru bersikap angkuh atau Anda akan mudah kehilangan barang Anda). Peribahasa ini sering digunakan untuk mengingatkan orang agar tidak terburu-buru bersikap angkuh saat masih muda atau mereka akan mudah kehilangan kesempatan."
Ada dua hal yang perlu dibahas dalam kalimat ini.
Secara harfiah, tidak benar bahwa "semakin dekat siang pasar, semakin besar kemungkinan melon akan layu", tetapi di sini pepatah tersebut memiliki dua bagian:
- "Pasar siang" berarti pasar sudah tutup, sudah malam, tidak ada lagi pembeli.
Dahulu, pasar pagi sering kali buka sangat pagi dan menjelang siang, pasar sudah mulai tutup. Baik penjual maupun pembeli berhitung untuk menyelesaikan dagangan mereka lebih awal agar bisa pulang, terkadang jalannya sangat jauh. Hanya ketika mereka ketinggalan pasar atau barang dagangan lambat terjual, barulah pembeli dan penjual bertemu di pasar siang. Itulah sebabnya ada pepatah, "Pria yang pergi ke pasar siang bertemu wanita yang tak laku", yang berarti kedua belah pihak beruntung, tepat waktu; yang terlambat bertemu dengan yang tak laku (sinonim dengan wanita yang tak sempat bertemu duda; Wanita yang mengantuk bertemu tikar bambu/ Tepat ketika suaminya meninggalkannya, ia bertemu pria yang berdiri di tengah jalan).
- "Melon layu", "melon" di sini bukan semangka atau mentimun, melainkan acar kubis (acar kubis). Jenis acar kubis ini sangat mudah layu dan setelah layu, ia akan mengerut, terlihat sangat kecil, dan tidak lagi segar dan menarik.
Secara kiasan, "pasar siang" diibaratkan sebagai pemandangan yang sepi dan larut malam, dengan sedikit orang yang bertanya dan peduli. "Melon layu" diibaratkan sebagai pemandangan di masa-masa setelah dewasa, dengan kecantikan yang memudar. "Pasar siang, melon layu" tak berbeda dengan pemandangan seorang gadis yang ditinggalkan dan jatuh cinta di masa tua. Oleh karena itu, ada pepatah rakyat yang berbunyi, "Pulanglah dan desaklah ibu dan ayahmu, Pasar siang, melon layu, agar engkau tidak bersedih!" (lagu rakyat), dan inti dari kalimat ini bukanlah "mengingatkan orang untuk tidak terburu-buru saat masih muda dan mudah kehilangan pesonanya" seperti yang dijelaskan dalam Kamus Peribahasa Vietnam.
Man Nong (CTV)
Sumber: https://baothanhhoa.vn/ve-cau-tuc-ngu-nbsp-cho-trua-dua-heo-252786.htm
Komentar (0)