
Ini adalah salah satu kegiatan budaya dan seni penting untuk merayakan peringatan 70 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Vietnam-Indonesia (1955-2025).
Upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata Le Hai Binh; Ibu Jane Rungkat, Kuasa Usaha, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi; perwakilan dari berbagai lembaga diplomatik dan kebudayaan kedua negara, serta para fotografer dan masyarakat umum.

Pameran ini memilih dan memperkenalkan 140 karya seni fotografi, termasuk 70 karya seniman Vietnam dan 70 karya seniman Indonesia, yang secara kaya mencerminkan keindahan alam, budaya tradisional, lanskap, adat istiadat, dan kehidupan sehari-hari masyarakat kedua negara.
Dalam pidato pembukaannya, fotografer Tran Thi Thu Dong, Wakil Presiden Persatuan Sastra dan Seni Vietnam dan Presiden Ikatan Seniman Fotografi Vietnam, menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar pertemuan cahaya dan garis, tetapi juga nada gembira dalam simfoni perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Vietnam-Indonesia.

Melalui bahasa fotografi yang sama, karya seni yang dipamerkan kali ini merupakan jembatan budaya yang menghubungkan kedua bangsa. Setiap foto adalah sebuah kisah, momen yang ditangkap oleh jiwa dan mata artistik sang seniman, menggambarkan keindahan alam yang agung, ciri khas budaya tradisional yang unik, dan kehidupan sehari-hari yang emosional dari masyarakat kedua negara. Melalui lensa seniman Vietnam dan Indonesia, kita tidak hanya mengagumi persinggungan dan kesamaan yang erat, tetapi juga menemukan perbedaan yang menarik, sehingga merasakan hubungan, rasa hormat, dan pemahaman yang lebih mendalam satu sama lain,” tegas Ibu Tran Thi Thu Dong.
Sebagai negara tuan rumah, para fotografer Vietnam bangga mempersembahkan momen-momen paling autentik dari tanah air mereka. Itulah keindahan negeri yang agung, semangat kerja keras namun tetap bersinar dari para pekerja, dan yang terpenting, keramahan rakyat Vietnam. Melalui lensa artistik, para seniman Vietnam menyampaikan hasrat untuk perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan kemakmuran bersama.

Karya-karya dari Indonesia menghadirkan warna-warna misterius dan semarak dari "negeri ribuan pulau" dengan pantai-pantainya yang subur dan hutan tropisnya, karya arsitektur yang unik seperti candi Borobudur, gunung berapi Bromo, dan festival budaya yang semarak di seluruh negeri.
Ibu Agatha Anne Bunanta, Presiden Federasi Asosiasi Fotografi Indonesia, mengatakan bahwa pameran ini merupakan "jembatan" yang menghubungkan kedua bangsa melalui kreativitas artistik dan bahasa visual. Menurutnya, setiap foto tidak hanya memiliki nilai estetika, menyiratkan perspektif yang kaya tentang budaya, alam, dan manusia, tetapi juga mengandung urat emosional tentang semangat kerja sama yang erat antara Vietnam dan Indonesia.

Pameran foto “Vietnam-Indonesia: Melalui Lensa Persahabatan” merupakan hasil kerja sama artistik yang diinisiasi dari pertemuan dan pertukaran antara kedua organisasi fotografi pada April 2025. Semangat persahabatan, rasa hormat, dan kesetaraan tercermin jelas melalui jumlah karya yang seimbang dari kedua belah pihak, sehingga memperluas ruang pertukaran, meningkatkan pemahaman, dan memupuk persahabatan antara masyarakat Vietnam dan Indonesia.
Pameran ini juga menjadi bukti kekuatan fotografi, yang melampaui batas wilayah, menjadi jembatan untuk membantu masyarakat kedua negara merasakan lebih dalam persinggungan, kesamaan yang erat serta perbedaan budaya yang unik antara Vietnam dan Indonesia.

Pameran ini terbuka untuk pengunjung hingga 25 Desember di Arsip dan Pusat Pameran Fotografi Seni Vietnam (Jalur 3 Ton That Thuyet, Cau Giay, Hanoi).
Sumber: https://nhandan.vn/ve-dep-va-tinh-huu-nghi-viet-nam-indonesia-qua-anh-nghe-thuat-post926004.html






Komentar (0)