Menurut sumber internal, Apple berencana untuk merombak atau membuka 21 toko baru di kawasan Asia -Pasifik , dengan fokus pada China dan Jepang.
Apple Store di Shanghai (Tiongkok). Foto: Bloomberg
Bloomberg melaporkan bahwa Apple berencana untuk memperluas jaringan ritelnya di China dan beberapa pasar Asia lainnya, sementara toko di AS dan Eropa akan diperbarui.
Pada tahun 2027, Apple diperkirakan akan membuka 15 toko baru di Asia Pasifik , 5 di Eropa dan Timur Tengah, serta 4 di AS dan Kanada. Tidak satu pun dari toko ini berada di Vietnam.
Perusahaan juga berencana merelokasi atau merenovasi enam toko di Asia, sembilan di Eropa, dan 13 di Amerika Utara. Secara total, 53 toko Apple akan dibuka, direlokasi, atau direnovasi selama empat tahun ke depan.
Toko pertama di Malaysia
Langkah Apple ini bertujuan untuk merevitalisasi toko-tokonya setelah 22 tahun. Jaringan ritel ini telah berjuang menghadapi pandemi, layanan pelanggan, dan kerusuhan buruh dalam beberapa tahun terakhir.
Apple ingin membangun mereknya di pasar negara berkembang seperti India, sekaligus menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih baik di AS dan Eropa.
Sumber tersebut menyoroti beberapa toko penting dalam rencana Apple termasuk 3 toko di India, toko pertama di Malaysia, dan perombakan toko di Paris (Prancis).
Maskapai ini juga berencana membuka toko baru di stasiun Battersea, London (Inggris) dan Jing'an Temple Plaza, Shanghai (Tiongkok).
Rencana Apple untuk memperluas dan merombak toko di seluruh dunia pada tahun 2027. Foto: Bloomberg
Lokasi dan jam buka masih dalam tahap usulan, yang berarti kemungkinan akan berubah di masa mendatang. Namun, sebagian besar toko dalam daftar ini telah mendapatkan lokasi konstruksi.
Apple saat ini memiliki lebih dari 520 toko di 26 negara, lebih dari 50% di antaranya berada di AS. Toko-toko ini terkenal karena areanya yang luas, dan berfokus pada pengembangan merek daripada penjualan. Namun, toko-toko ini tetap menjadi tempat pelanggan datang untuk membeli produk lebih awal, mengajukan garansi, atau menghadiri lokakarya pelatihan pengguna.
Operasi ritel Apple diawasi oleh Deirdre O'Brien, wakil presiden senior ritel, sementara pembangunan dan pemeliharaan toko diawasi oleh Kristina Raspe, kepala real estat dan fasilitas global.
Tiongkok tetap menjadi fokus
Menurut dokumen internal, Apple mengoperasikan empat jenis toko: Apple Store standar yang terletak di pusat perbelanjaan, Apple Store+ yang dapat berada di pusat perbelanjaan atau di luar ruangan, toko "unggulan" di area utama dengan desain mereka sendiri, dan toko "unggulan+" dengan area yang luas dan biaya operasional tertinggi.
Toko standar menghasilkan pendapatan lebih dari $40 juta per tahun, sementara Apple Store+ menghasilkan lebih dari $45 juta. Toko flagship menghasilkan lebih dari $75 juta, sementara flagship+ menghasilkan lebih dari $100 juta per tahun.
Perluasan toko Apple difokuskan pada kawasan Asia-Pasifik, dengan 21 lokasi baru atau yang dirombak pada tahun 2027.
Pasar ini menghasilkan pendapatan $130 miliar untuk Apple pada tahun 2022, dengan negara-negara seperti India masuk dalam daftar yang muncul.
Akhir tahun ini, Apple akan membuka toko pusat perbelanjaan baru di Wenzhou (Tiongkok) dan meningkatkan tokonya di Ninjing Timur, Shanghai.
Perusahaan juga berencana membuka dua toko di Korea Selatan, sehingga jumlah Apple Store di tanah air Samsung menjadi tujuh.
Pada tahun 2024, Apple berencana untuk membuka toko pertamanya di Kuala Lumpur (Malaysia).
Apple Store di Mumbai (India) baru saja dibuka pada bulan April. Foto: Bloomberg
Di Shanghai, perusahaan mungkin membuka toko baru di Jing An Temple Plaza, merombak lokasi di Shanghai, dan membuka toko pertamanya di Foshan.
Tiongkok menyumbang sembilan dari 21 toko yang dijadwalkan untuk pembukaan dan perombakan baru di Asia-Pasifik. Meskipun hubungan AS-Tiongkok memburuk, Apple tetap sangat bergantung pada negara tersebut.
Awal tahun ini, CEO Tim Cook mengunjungi China, menekankan kerja sama yang erat antara kedua pihak.
Tingkatkan pengalaman Anda di AS dan Eropa
Di Eropa, Apple berencana membuka toko baru di Battersea, London (Inggris) pada bulan Juni, diikuti oleh toko di pusat perbelanjaan La Vaguada, Madrid (Spanyol) dan memindahkan toko di Inggris.
Tahun lalu, pasar Eropa menghasilkan lebih dari $95 miliar bagi Apple, setara dengan seperempat dari total pendapatan. Inggris merupakan pasar ritel terbesar ketiga dengan sekitar 40 toko.
Menurut Bloomberg, toko-toko yang sedang direnovasi atau direlokasi sebagian besar sudah ketinggalan zaman. Toko-toko tersebut sebagian besar berukuran lebih kecil daripada toko lain, dan tidak memiliki area pengambilan barang atau ruang bengkel. Gaya desain Apple juga telah berubah selama bertahun-tahun, dari aksen logam menjadi kayu.
Pengalaman berbelanja juga merupakan kriteria yang ingin diubah Apple. Dalam beberapa tahun terakhir, pelanggan dan karyawan Apple Store sering mengeluhkan kualitas layanan, kebijakan kerja, dan gaji.
Di AS dan banyak negara lain, kampanye serikat pekerja juga menyebabkan sakit kepala bagi perusahaan.
Tahun depan, Apple berencana memindahkan empat toko di Inggris, satu di Prancis, dan membuka toko keempat di Swedia. Pada tahun 2025, perusahaan berencana membuka toko kelima di UEA, yang berlokasi di Al Ain, Abu Dhabi.
Di AS dan Kanada, Apple berfokus pada perombakan dan relokasi toko daripada membuka toko baru. Dari 18 toko, 13 akan direlokasi dan satu akan dirombak. Di antaranya, toko di Birkdale Village Mall di Carolina Utara akan menggantikan lokasi di Charlotte, yang tiba-tiba tutup pada bulan Maret setelah serangkaian penembakan.
Menurut Zing
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)