Ekspor lada dan rempah: Meningkatkan kualitas, menyasar segmen pasar kelas atas Harga lada diperkirakan tetap tinggi |
Departemen Impor-Ekspor ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ) mengutip data dari Kantor Statistik Eropa (Eurostat) yang mengatakan bahwa pada tahun 2023, Jerman mengimpor 16,52 ribu ton lada dari pasar non-UE, senilai hampir 70,4 juta EUR (setara dengan 76,57 juta USD), turun 25,1% dalam volume dan turun 34% dalam nilai dibandingkan dengan tahun 2022.
Vietnam merupakan sumber lada asing terbesar bagi Jerman. |
Pada tahun 2023, harga impor rata-rata lada dari Jerman di luar pasar Uni Eropa akan mencapai 4.260 USD/ton, turun 11,9% dibandingkan tahun 2022. Dari jumlah tersebut, harga impor rata-rata lada dari Jerman dari semua sumber di luar blok tersebut akan turun. Penurunan terendah adalah 7,3% dari Brasil; penurunan tertinggi adalah 20,3% dari Vietnam.
Pada tahun 2023, sumber utama lada dari luar blok bagi Jerman meliputi: Vietnam, Brasil, India, Indonesia, dan Kamboja. Di antara negara-negara tersebut, Vietnam merupakan sumber lada terbesar dari luar blok bagi Jerman pada tahun 2023, dengan volume 8,85 ribu ton, senilai hampir 35,12 juta EUR (setara dengan 38,2 juta USD), turun 10,2% dalam volume dan 28,4% dalam nilai dibandingkan tahun 2022.
Namun, pangsa pasar lada Vietnam dalam total impor Jerman dari pasar non-Uni Eropa masih akan meningkat dari 44,67% pada tahun 2022 menjadi 53,56% pada tahun 2023. Brasil merupakan sumber lada non-Uni Eropa terbesar kedua bagi Jerman pada tahun 2023, dengan volume sebesar 4,61 ribu ton, senilai 16,87 juta EUR (setara dengan 18,35 juta USD), turun 45,4% dalam volume dan 49,4% dalam nilai dibandingkan dengan tahun 2022.
Pangsa pasar lada Brasil dalam total impor Jerman dari pasar non-Uni Eropa menurun dari 38,26% pada tahun 2022 menjadi 27,92% pada tahun 2023. Pada tahun 2023, Jerman juga mengurangi impor lada dari Indonesia dan Kamboja, tetapi meningkatkan impor dari India.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)