Pada pagi hari tanggal 9 Maret, menanggapi pertanyaan wartawan tentang reaksi Vietnam terhadap ketegangan baru-baru ini antara Tiongkok dan Filipina di wilayah Second Thomas Shoal, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Pham Thu Hang mengatakan bahwa Vietnam sangat prihatin dengan ketegangan baru-baru ini di Laut Timur, yang dapat memengaruhi perdamaian , keamanan, dan stabilitas di Laut Timur.
Semua kegiatan di Laut Timur harus mematuhi hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982, menghormati kedaulatan , hak berdaulat, dan yurisdiksi negara-negara yang didirikan sesuai dengan UNCLOS, menahan diri dari tindakan yang memperumit situasi, meningkatkan ketegangan, menjamin kebebasan navigasi dan penerbangan, dan menahan diri dari penggunaan kekuatan atau ancaman penggunaan kekuatan.
"Kami mengimbau pihak-pihak terkait untuk menahan diri, melaksanakan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC) secara serius, menyelesaikan sengketa melalui langkah-langkah damai, dan bersama-sama berkontribusi dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di Laut Timur," ujar juru bicara tersebut.
Co May Bank adalah entitas milik kepulauan Truong Sa, Vietnam. Vietnam telah berulang kali menegaskan bahwa mereka memiliki bukti sejarah dan dasar hukum yang memadai untuk menegaskan kedaulatannya atas kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa, sesuai dengan hukum internasional.
Uni Eropa dan Kanada protes meriam air China terhadap kapal Filipina di Laut Timur
Uni Eropa (UE) dan Kanada telah menyatakan "penentangan keras" terhadap tindakan sepihak yang membahayakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Laut Timur.
Video kapal pasokan Filipina disemprot dengan meriam air oleh penjaga pantai Tiongkok
Filipina baru-baru ini merilis video kapal pasokannya yang dihalangi oleh penjaga pantai China di Laut Timur.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)