
Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang merekam momen emosional dan membanggakan para dokter residen Universitas Kedokteran Hanoi saat memilih jurusan mereka. Di auditorium yang khidmat, di tengah tepuk tangan meriah dan tatapan mata rekan-rekan mereka, setiap dokter muda melangkah ke podium, memilih jalur karier yang akan mereka tempuh seumur hidup. Video ini bukan sekadar ritual memilih jurusan, melainkan sebuah pengakuan atas ribuan jam kerja keras, anggukan bangga dari para dosen, dan komitmen diam-diam dari kaum muda di jalan menuju ilmu pengetahuan.
Residensi adalah program pelatihan paling bergengsi dalam sistem pendidikan kedokteran Vietnam. Perjalanan menjadi residen adalah perlombaan nilai, tantangan keberanian, tekad, dan cita-cita. Setelah 6 tahun kuliah, ditambah 3 tahun studi khusus di lingkungan rumah sakit yang penuh tekanan, seorang residen telah memutuskan untuk "meninggalkan" kebahagiaan pribadi demi melangkah menuju pencerahan ilmu kedokteran.
Saya benar-benar "terpukau" oleh video-video pendek saat para dokter residen meneriakkan jurusan mereka dengan lantang. Tak hanya menonton 10 besar dan 20 besar berulang kali, tetapi juga video dokter perempuan muda yang memilih kedokteran forensik, dokter laki-laki yang memilih hematologi dan transfusi darah, atau satu-satunya dokter laki-laki dalam 3 tahun terakhir yang memilih anatomi manusia, semuanya membangkitkan emosi yang mendalam. Saya diam-diam berpikir, bagaimana mungkin dokter perempuan muda mungil itu begitu berani memilih kedokteran forensik – jurusan yang hanya memikirkannya saja membuat saya merinding…

Emosi saya pun menyatu dengan emosi masyarakat umum ketika di balik setiap video "viral" terdapat jutaan suka dan komentar kagum. Ada mahasiswa yang mengucapkan terima kasih karena "Saya termotivasi saat menonton video ini". Ada pula orang tua yang terharu, "Anak saya menontonnya dan bilang ingin jadi dokter seperti kalian"; "Hebat sekali, anak-anak. Inilah indahnya ilmu!"; "Saya mendoakan rezeki para dokter residen untuk anak-anak saya". Atau, banyak anak muda yang meninggalkan kalimat seru: "Bahkan lebih menarik daripada menonton kontes kecantikan"; "Dokter residen adalah inti sari negara karena kompetisi ini sangat ketat, mereka adalah yang terbaik di antara yang terbaik"; "Saya menontonnya berulang-ulang tanpa bosan, kalian sungguh menginspirasi. Terima kasih banyak!". Beberapa anak muda bahkan bercanda menyarankan agar "Hari Pertandingan - Hari Pendaftaran Jurusan Dokter Residen" disiarkan di VTV untuk melihat "inti sari negara"...
Maraknya penyebaran video dokter residen yang memilih jurusan menunjukkan bahwa masyarakat selalu memiliki kekaguman khusus terhadap ilmu pengetahuan. Ketika media sosial dibanjiri gambar-gambar gemerlap, terkadang dangkal dan hampa, video sederhana tentang pemilihan jurusan terasa seperti sesuatu yang benar-benar mengakar, berkelanjutan, dan fundamental. Video ini menginspirasi dan membuat kita percaya bahwa ilmu pengetahuan sejati masih diam-diam dikumpulkan, dipupuk, dan disebarkan.
Keindahan pengetahuan tidak perlu kebisingan untuk dihargai karena ia selalu bersinar dengan nilainya sendiri!
Sumber: https://baohatinh.vn/viral-bac-sy-noi-tru-va-ve-dep-cua-tri-thuc-post295415.html
Komentar (0)