![]() |
David DeCook, seorang kolektor permata dari Minnesota, AS, secara tidak sengaja menemukan berlian berwarna cokelat tembaga seberat 3,81 karat di Taman Nasional Crater of Diamonds di Arkansas pada akhir April. (Foto: Taman Nasional Crater of Diamonds Arkansas) |
![]() |
Awalnya, ia mengira itu bungkus permen, tetapi ketika ia mengambilnya, ia menyadari itu adalah berlian langka. (Foto: Nguoi dua tin) |
![]() |
DeCook, setelah penemuannya, mengatakan ia tidak berencana menjual berlian tersebut, tetapi pasti akan kembali ke taman tersebut pada musim dingin untuk melanjutkan perburuan harta karunnya. (Foto: Nguoi dua tin) |
![]() |
Taman Nasional Crater of Diamonds di Murfreesboro, Arkansas, AS, merupakan satu-satunya tambang berlian di dunia yang memungkinkan pengunjung bebas mencari dan menyimpan permata yang mereka temukan. Kawasan ini dulunya merupakan kawah gunung berapi jutaan tahun yang lalu, tempat aktivitas geologis memunculkan berlian ke permukaan. (Foto: Wikipedia) |
![]() |
Sejak tahun 1972, pemerintah Arkansas telah membeli area tersebut dan mengubahnya menjadi taman yang terbuka untuk umum. Pengunjung hanya perlu membayar biaya masuk (mulai dari $5 hingga $8) dan dapat membawa pulang apa pun yang mereka temukan. Berkat ini, taman ini menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahun, yang berharap menemukan berlian. (Foto: National Park Trust) |
![]() |
Sejak menjadi taman, lebih dari 35.000 berlian telah ditemukan oleh pengunjung, termasuk Paman Sam (40,23 karat), berlian terbesar yang pernah digali di Amerika Serikat. (Foto: Rock Seeker) |
![]() |
Baru-baru ini, seorang gadis berusia 7 tahun menemukan berlian cokelat 2,95 karat di hari ulang tahunnya. (Foto: Washington Times) |
![]() |
Keunikan Kawah Berlian menjadikannya destinasi istimewa bagi mereka yang ingin mencoba peruntungan dengan berlian. (Foto: Taman Negara Bagian Arkansas) |
Pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video : Lelang berlian biru terbesar di dunia | VTV24.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/vo-tinh-nhat-duoc-vien-kim-cuong-sieu-khung-thanh-nien-bong-choc-doi-doi-post270156.html
Komentar (0)