Pada pagi hari tanggal 19 Juli, Ibu Trang (tinggal di bangsal Ha Long, provinsi Quang Ninh ) bergegas ke kamar mayat rumah sakit Bai Chay dengan harapan menemukan adik laki-lakinya yang bernama Th. - salah satu dari 48 penumpang kapal naas Vinh Xanh 58 (kode QN 7105) - yang mengalami kecelakaan di tengah teluk Ha Long.
Nyonya Trang gemetar saat berjalan menyusuri lorong, diapit peti mati. Wanita itu dengan lembut mengangkat setiap lembar kain putih yang menutupi jenazah. Setiap kali ia membukanya, ia merasakan secercah harapan dan ketakutan di matanya saat ia menghadapi kenyataan pahit itu.
Bayi NM (10 tahun) beruntung diselamatkan setelah terjebak di lambung kapal (Foto: Polisi Quang Ninh).
"Saya masih belum menemukan Th. Lebih dari 18 jam setelah kejadian, saya rasa sepupu saya sudah meninggal. Keluarga berharap jenazahnya segera ditemukan agar bisa dibawa pulang untuk dimakamkan secara layak," kata Trang sambil terisak.
Hingga saat ini, Ibu Trang telah mengidentifikasi jenazah istri dan putri Tn. Th. yang berusia 3 tahun. Putra Tn. Th., NM (10 tahun), beruntung diselamatkan setelah terjebak di lambung kapal.
Berbagi dengan reporter Dan Tri, Ibu Trang mengatakan bahwa pada pagi hari tanggal 19 Juli, Tn. Th., istrinya dan dua anaknya (seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan seorang anak perempuan berusia 3 tahun) dan dua keluarga teman-teman melakukan perjalanan ke Quang Ninh.
"Saat kejadian itu terjadi, saya baru tahu kalau keluarga Th. sedang berlibur di Ha Long. Sebelumnya, karena belum check in di hotel, rombongan sempat mengunjungi museum dan naik perahu ke teluk. Badai yang tiba-tiba membuat perjalanan itu menjadi tragedi," ujar Ibu Trang.
Saat bertemu NM di ruang gawat darurat Rumah Sakit Umum Bai Chay, Ibu Trang berusaha menahan emosinya, tidak berani mengungkapkan kebenaran bahwa ibu dan saudara perempuan bayi tersebut telah meninggal dunia.
Tuan Th. dan istri serta kedua anaknya (seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan seorang anak perempuan berusia 3 tahun) sebelum kecelakaan tragis di Ha Long (Foto: Disediakan oleh karakter).
Selama percakapan singkat di ranjang rumah sakit, Ibu Trang mengetahui bahwa badai datang begitu cepat sehingga seluruh kapal hampir lengah.
Para penumpang kapal panik, sang kapten bergerak melawan ombak, menyebabkan kapal pesiar terbalik. Menurut NM, di saat-saat antara hidup dan mati, Tn. Th. masih berusaha menyelamatkan putranya. Sang ayah mengambil jaket pelampung, memakaikannya pada putranya, berusaha sekuat tenaga mendorongnya ke ruang atas, namun kehilangan kekuatan dan tenggelam ke laut.
Beruntung ruangan itu tidak sepenuhnya terendam banjir sehingga NM masih bisa bernapas dan tetap hidup hingga tim penyelamat menemukannya.
"NM bilang ke saya: Kalau saya saja tidak sanggup, bagaimana mungkin anak-anak yang lebih muda dari saya sanggup menanggungnya... mereka mungkin akan mati. Ada banyak anak di kapal yang karam. Kapal itu terombang-ambing hebat oleh ombak lalu terbalik, dikelilingi langit gelap dan angin kencang," kata Trang sambil terisak.
Saat ini bayi NM sudah siuman namun raut wajahnya masih linglung, ketakutan masih terlihat di sorot matanya, tanda belum pulih dari keterkejutannya.
Sesekali, anak laki-laki itu mendongak dengan mata sedih dan bertanya kepada Trang tentang keadaan orang tua dan adik perempuannya. Perempuan itu hanya bisa cepat-cepat menghapus air matanya dan berusaha menenangkan suaranya untuk menyemangatinya: "Tunggu saja, aku juga menunggu."
Setelah beberapa saat, anak itu berbicara pelan, suaranya terbata-bata: "Setelah sekian lama… mungkin hanya ada dua situasi yang tersisa, Paman, satu adalah hidup, dua adalah… mati. Kurasa… semuanya mungkin sudah mati…".
Mendengar kata-kata itu dari seorang anak yang masih sangat muda namun penuh pengertian, wanita itu merasa sangat sedih.
"Saya terdiam, tak tahu harus menjawab apa, anak saya... Bagaimana mungkin saya berani mengungkapkan kepada NM bahwa orang-orang yang paling saya cintai mungkin takkan pernah kembali?" kata Trang dengan gemetar.
Sebelumnya, pada sore hari tanggal 19 Juli, kapal QN-7105 terbalik saat tur wisata di rute 2 di Teluk Ha Long akibat badai. Saat itu, terdapat 48 penumpang (di Cau Giay, Hanoi ) dan 5 awak kapal.
Pukul 01.40 tanggal 20 Juli, pihak berwenang berkoordinasi untuk berhasil menyelamatkan kapal wisata Green Bay dan menambatkan kapal untuk mencari cara mengeluarkan korban yang terjebak. Empat jenazah ditemukan ketika kapal terbalik.
Hingga pukul 01.40 tanggal 20 Juli, jumlah korban terkonfirmasi dalam tenggelamnya kapal wisata Green Bay adalah 38 orang.
Dantri.com.vn
Sumber: https://dantri.com.vn/doi-song/vu-lat-tau-quang-ninh-phut-cuoi-bo-gang-mac-ao-phao-tim-su-song-cho-con-20250720082622104.htm
Komentar (0)