Rumah adat Chung Linh di komune Quynh Khe (Quynh Phu) baru saja diresmikan dengan total biaya konstruksi sekitar 3,8 miliar VND, sebagian besar berasal dari sumbangan sosial anak-anak setempat dan wisatawan dari seluruh negeri. Pada tahun 2022, pagoda desa juga akan diresmikan setelah proses restorasi dan dekorasi menggunakan sumber dana ini. Hal ini menunjukkan peran dan tanggung jawab masyarakat setempat dalam melestarikan, menjaga, dan meningkatkan nilai peninggalan tersebut.
Peninggalan sejarah dan budaya rumah komunal Chung Linh dipugar dan diperindah, sebagian besarnya berasal dari sumber-sumber sosial.
Membangun kepercayaan dalam sosialisasi
Dengan sejarah ratusan tahun, rumah komunal Chung Linh adalah tempat untuk menyembah dewa pelindung desa dan lima raja besar yang telah berjasa bagi rakyat dan negara. Rumah komunal ini masih menyimpan 8 dekrit kerajaan kuno. Pada tahun 2004, rumah komunal ini dianugerahi sertifikat peninggalan sejarah dan budaya tingkat provinsi, yang merupakan kehormatan dan kebanggaan masyarakat setempat dan menjadi tujuan bagi wisatawan dari dekat dan jauh setiap kali mereka memiliki kesempatan untuk mengunjungi tanah dan orang-orang di sini. Seiring perubahan waktu, meskipun rumah komunal selalu dilestarikan oleh masyarakat, pada tahun 2018 rumah komunal tersebut telah mengalami degradasi yang serius, dan masyarakat setempat menyumbangkan dana untuk memperbaiki sebagian istana terlarang tersebut. Namun, setelah proses renovasi, banyak barang, termasuk 5 ruang ibadah utama, masih belum menjamin keamanan untuk kegiatan yang ramai.
Bapak Vu Tien Hoat, salah satu tetua Desa Chung Linh, menyampaikan, "Dengan keinginan bersama warga desa untuk membangun dan merenovasi rumah komunal, kami menyadari bahwa kesulitan terbesar adalah pendanaan. Para pemimpin desa mengadakan pertemuan dengan warga desa dan anak-anak yang tinggal jauh dari rumah dan memulai donasi sukarela. Ada yang menyumbangkan uang, ada pula yang menyumbangkan hari kerja, tergantung kemampuan keluarga. Hal terpenting dalam memobilisasi dana untuk membangun rumah komunal adalah memastikan semua sumber pendapatan dan pengeluaran bersifat publik dan transparan sehingga semua warga desa mengetahuinya, tidak terjadi "bolak-balik". Oleh karena itu, banyak anak-anak yang tinggal jauh dari rumah dan bekerja di seluruh negeri telah memberikan kepercayaan, seperti Bapak Hoang Xuan Chien yang mengirimkan donasi sebesar 1 miliar VND, Bapak Hoang Xuan Hieu yang menyumbangkan lebih dari 300 juta VND... Kepada mereka yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan rumah komunal, panitia penyelenggara menyampaikan apresiasi dan rasa cinta tanah air mereka pada kesempatan peresmian rumah komunal agar semua orang mengetahuinya."
Kebanggaan lokal
Pada bulan Mei 2023, dengan izin dari pihak berwenang, pembangunan rumah komunal Chung Linh, peninggalan sejarah dan budaya, mulai dilakukan, dengan mempertahankan arsitektur berbentuk Dinh dengan luas total lebih dari 315 meter persegi, termasuk bagian-bagian seperti rumah komunal utama, gerbang upacara, halaman, tembok sekeliling, danau bulan sabit...
Bapak Bui Cong Trong, Kepala Desa Chung Linh, menyampaikan: Setelah 8 bulan pembangunan, relik tersebut diresmikan, selaras dengan kegiatan keagamaan dan spiritual desa secara keseluruhan. Para pemimpin desa terus mensosialisasikan kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan dan melindungi peninggalan sejarah dan budaya tingkat provinsi yang telah dipugar dan dihias ini.
Sebagai salah satu anak kampung yang aktif menuntut sumber daya sosial dan sumbangan dana, Bapak Hoang Xuan Hieu menyampaikan, "Masa kecil generasi kita identik dengan pohon beringin, perahu, dan pekarangan rumah adat. Rumah adat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan spiritual dan budaya, tidak hanya sebagai tempat kegiatan masyarakat, tetapi juga sebagai tempat berbagai acara penting di kampung. Oleh karena itu, ketika rumah adat tersebut rusak, kami sangat prihatin. Peresmian rumah adat ini merupakan kristalisasi semangat solidaritas, persatuan, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab untuk melestarikan jati diri budaya kampung halaman. Semoga dari lembaga budaya masyarakat ini, setiap insan semakin terikat dengan kampung halaman, bergandengan tangan membangun kampung halaman agar semakin kaya, indah, dan beradab."
Dengan motto "Negara dan rakyat bekerja sama", peninggalan-peninggalan tersebut setelah dipugar, dihias, dan dioperasikan semakin meningkatkan nilainya, menarik banyak orang dan wisatawan dari seluruh penjuru dunia untuk berkunjung, beribadah, berdoa memohon berkah dan kedamaian, berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan kegiatan keagamaan dan spiritual, serta memajukan tanah dan masyarakat di setiap daerah. Peninggalan-peninggalan yang dipugar dan dihias dengan dana sosial tidak hanya berkontribusi mengurangi beban anggaran negara, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab setiap warga negara untuk melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional peninggalan leluhur mereka. Agar upaya sosialisasi semakin efektif, pemerintah daerah perlu menggalakkan pendidikan warisan agar masyarakat memahami, dengan demikian bergandengan tangan untuk melestarikan dan mempromosikan nilai peninggalan, serta mendorong pengembangan wisata budaya spiritual.

Rumah komunal desa memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual dan budaya masyarakat setempat.
Tu Anh
Sumber







Komentar (0)