Pada pagi hari tanggal 7 Februari, sebuah klip dan gambar mobil plat biru dengan nomor polisi 38A-066.88 memasuki Bandara Vinh ( Nghe An ) untuk menjemput penumpang muncul di media sosial. Mobil tersebut menyalakan lampu dan klakson untuk memberi jalan bagi kendaraan lain. Insiden ini memicu kemarahan publik.
Mobil plat biru milik Serikat Perempuan Provinsi Ha Tinh berhenti di depan lobi Bandara Vinh. (Foto milik)
Menurut investigasi reporter, mobil tersebut dikelola dan digunakan oleh Serikat Wanita Provinsi Ha Tinh. Saat penjemputan tamu di bandara, Ibu Nguyen Thi Le Ha, Presiden Serikat Wanita Provinsi Ha Tinh, berada di dalam mobil tersebut.
Menanggapi pers, Ibu Nguyen Thi Le Ha mengatakan bahwa pada sore hari tanggal 2 Februari, setelah mengucapkan selamat tahun baru kepada para pengurus serikat wanita veteran di provinsi Nghe An, ia menggunakan mobil dinasnya untuk menjemput putrinya dari bandara Vinh untuk pulang.
Mobil dinas Serikat Wanita Provinsi Ha Tinh menggunakan lampu prioritas dan sirene untuk menjemput kerabat. ( video oleh CTV)
"Karena putri saya sedang hamil, saya memberi tahu agen untuk menjemputnya di Bandara Vinh. Karena pesawat mendarat terlambat, mobil menunggu lama. Ketika dia keluar, mobilnya penuh sesak, jadi pengemudi menyalakan lampu untuk menambah kecepatan," kata Ibu Ha.
Ibu Ha mengakui bahwa menggunakan mobil dinas untuk menjemput anaknya di bandara adalah tindakan yang salah. Ia juga mengatakan bahwa ketika pertama kali bekerja di Serikat Perempuan Provinsi Ha Tinh (lebih dari setahun yang lalu), ia melihat mobil unit tersebut memiliki lampu prioritas dan klakson udara, dan ia sudah berkali-kali mengingatkan pengemudi untuk melepasnya, tetapi pengemudi tidak melakukannya.
Menanggapi pers tersebut, pemimpin provinsi Ha Tinh mengatakan bahwa ia telah menugaskan Serikat Wanita Provinsi untuk membuat laporan, yang selanjutnya akan ditinjau secara serius oleh Komite Tetap Komite Partai Provinsi.
"Terkait masalah kendaraan dinas yang dilengkapi sirene dan lampu darurat, provinsi akan menyerahkannya kepada kepolisian untuk ditinjau. Setiap departemen, instansi, atau daerah yang menggunakannya akan ditarik dan diperbaiki," ujar seorang pemimpin Provinsi Ha Tinh.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, kendaraan yang dilengkapi sirene dan lampu prioritas meliputi: truk pemadam kebakaran, kendaraan militer, kendaraan polisi, ambulans, kendaraan pengaman tanggul, kendaraan dinas penanggulangan bencana alam, epidemi, atau kendaraan dinas darurat. Kendaraan yang secara ilegal dilengkapi lampu sinyal prioritas dapat dikenakan denda 2-3 juta VND, perlengkapannya disita, dan SIM-nya dicabut selama 1-3 bulan.
Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 ini mengatur bahwa penggunaan kendaraan umum untuk keperluan pribadi atau untuk keperluan pekerjaan pada suatu jabatan yang tidak memenuhi standar tanpa izin dari instansi yang berwenang dikenakan denda sebesar 10 juta VND-20 juta VND.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)