Sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Keamanan Publik Nomor 65/2020/TT-BCA tanggal 19 Juni 2020 tentang "Pengaturan Tugas, Wewenang, Bentuk, Isi, dan Tata Cara Patroli, Pengendalian, dan Penanganan Pelanggaran Administratif Lalu Lintas dan Angkutan Jalan" yang diterbitkan oleh Kepolisian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (POLLA), terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur tugas Polda dalam melaksanakan patroli dan pengawasan.
Secara khusus, Polisi Lalu Lintas menjalankan tugas dan wewenangnya sesuai dengan Pasal 7 Surat Edaran No. 65/2020/TT-BCA. Tugas Polisi Lalu Lintas dalam patroli dan pengaturan lalu lintas khususnya adalah memastikan ketertiban dan keselamatan lalu lintas di jalur dan wilayah yang telah ditentukan. Polisi Lalu Lintas berhak melaksanakan perintah dan rencana patroli dan pengaturan lalu lintas yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang.
Polisi lalu lintas memiliki hak untuk memeriksa dan menahan kendaraan apabila mereka menentukan adanya tanda-tanda pelanggaran.
Tanggung jawab Polisi Lalu Lintas adalah mendeteksi, mencegah, dan menangani pelanggaran terkait keselamatan lalu lintas dan pelanggaran lainnya secara cepat dan tegas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Polisi Lalu Lintas juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengamankan pekerjaan jalan dan koridor keselamatan. Polisi Lalu Lintas juga bertanggung jawab untuk menyelidiki dan menyelesaikan kecelakaan lalu lintas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan Kementerian Keamanan Publik.
Selain melaksanakan patroli, penertiban, dan penanganan pelanggaran, polisi lalu lintas melalui tugas pokok dan fungsinya juga bertugas mendeteksi adanya kekurangan dalam penyelenggaraan keamanan dan keselamatan lalu lintas, kemudian memberikan laporan, mengusulkan kepada instansi yang berwenang, dan memberikan rekomendasi kepada instansi fungsional agar segera dilakukan tindakan perbaikan.
Pada saat yang sama, polisi lalu lintas membimbing, menyebarluaskan dan menggerakkan masyarakat untuk turut serta menjaga keselamatan lalu lintas dan mematuhi peraturan lalu lintas.
Oleh karena itu, polisi lalu lintas memiliki tanggung jawab penting dalam memastikan keselamatan lalu lintas dan ketertiban jalan. Oleh karena itu, pemeriksaan kendaraan yang tidak beroperasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran administratif terkait lalu lintas dan keselamatan sosial, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Apabila pemilik kendaraan tidak setuju kendaraannya tidak beredar tetapi diperiksa dan ditahan oleh polisi lalu lintas, maka pemilik kendaraan dapat mengajukan gugatan terhadap catatan kendaraan tidak beredar yang diperiksa tersebut.
Sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Pasal 15 Undang-Undang tentang Penanganan Pelanggaran Administratif Tahun 2012, orang atau badan yang dikenai sanksi administratif berhak mengajukan keberatan dan gugatan terhadap keputusan penanganan pelanggaran administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu, apabila pemilik kendaraan berpendapat bahwa laporan pelanggaran lalu lintas dari polisi lalu lintas tidak sah, ia berhak untuk mengajukan pengaduan tentang masalah tersebut.
CHAU THU
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)