Pada tanggal 6 Maret, Tn. Tran Quang Dat, Kepala Sekolah Menengah Buon Trap (kota Buon Trap, distrik Krong Ana, provinsi Dak Lak ) mengatakan bahwa ia sedang menangani dua siswi sekolah yang ikut serta dalam perkelahian tersebut dan mengunggah video tersebut di media sosial.
Kedua siswi yang disebutkan di atas adalah NTT dan TVHĐ. (keduanya di kelas 8A4, Sekolah Menengah Buon Trap).
Menurut informasi awal, sekitar pukul 20.00 tanggal 1 Maret, sejumlah remaja berkonflik dengan LHTN (siswa putus sekolah). Oleh karena itu, sekelompok remaja ini mengajak T. dan D. ke taman bunga di kota Buon Trap untuk memukuli N.. Saat memukuli, T. dan sekelompok remaja tersebut sengaja melepas baju N., sementara D. menggunakan ponselnya untuk merekam video. Setelah itu, D. mengirimkannya kepada orang lain untuk diunggah di media sosial.
Menurut Kepala Sekolah Menengah Buon Trap, setelah insiden tersebut, pihak sekolah telah mengambil tindakan disipliner terhadap kedua siswa yang terlibat. Pihak sekolah telah mengusulkan untuk menurunkan perilaku T. dan D. dan meminta kedua siswa tersebut melakukan kerja paksa di sekolah selama 10 hari.
Sebelumnya, pada 5 Maret, sebuah klip berdurasi 9 menit muncul di Facebook, memperlihatkan sekelompok gadis muda berkelahi dan berkelahi. Selain memukul wajah gadis berbaju merah itu berulang kali dengan tangan dan kaki mereka, para penyerang juga beberapa kali mencoba melepaskan bajunya.
MAI CUONG
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)