Perawatan berkualitas Yamal. |
Pada menit ke-2 di Stadion Lluis Companys, Yamal mengejutkan semua orang. Berawal dari pergerakan di sayap kanan, Yamal dengan lihai mengontrol bola setelah menerima sundulan Jules Kounde.
Seketika, tiga pemain PSG mendekati Yamal untuk merebut bola kembali. Namun, pemain berusia 18 tahun itu menampilkan serangkaian gerakan berkualitas, terutama saat memutar arah untuk menghentikan kejaran sengit tersebut.
Momen Yamal ini sempat menjadi perbincangan di dunia maya dengan banyaknya komentar seperti: "Orang bilang Yamal tidak bisa menggiring bola melewati Nunes", "Inilah halo Messi", "Penggiring bola terbaik di dunia ", "Benar-benar berkelas".
Pada dini hari tanggal 2 Oktober, Yamal mencetak sejarah sebagai pemain U-19 dengan penampilan terbanyak dalam sejarah Liga Champions. Ia mencatatkan penampilan ke-24 di ajang paling bergengsi di Eropa tersebut, melampaui rekor 23 pertandingan yang dibuat oleh Warren Zaire-Emery sebelum berusia 19 tahun.
Yamal telah menjadi simbol baru La Masia dan representasi khas generasi pemain muda Eropa yang sedang mengubah wajah Liga Champions. Setiap kali bermain, ia meninggalkan jejak istimewa, mulai dari kepercayaan dirinya dalam menguasai bola hingga kemampuannya menciptakan terobosan dalam gaya bermain Barcelona.
Namun, Yamal dan Barcelona harus menelan pil pahit ketika mereka kalah 1-2 dari PSG di kandang sendiri. Rekor tak terkalahkan Barca sejak awal musim berakhir, sementara PSG tetap mengukuhkan posisinya sebagai Raja Eropa, meskipun absennya sejumlah pemain kunci.
Sumber: https://znews.vn/yamal-xoay-compa-loai-bo-3-cau-thu-psg-post1589999.html
Komentar (0)