Pada sore hari tanggal 28 Maret, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengadakan konferensi daring untuk menggelar pendaftaran awal tahun ajaran, menyelenggarakan ujian kelulusan sekolah menengah atas, dan mengevaluasi pelaksanaan Surat Edaran 29/2024 tentang pengelolaan kegiatan belajar mengajar tambahan (DTHT).

Direktur Departemen Pendidikan Umum Thai Van Tai berbicara di konferensi tersebut
Berbicara pada konferensi tersebut, Bapak Thai Van Tai, Direktur Departemen Pendidikan Umum, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, mengatakan bahwa melalui inspeksi praktis di sejumlah daerah dan merangkum laporan dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menemukan bahwa penerapan Surat Edaran No. 29 belum efektif di sejumlah daerah.
Penyebab pertama, karena di beberapa tempat sudah ada yang melonggarkan tata kelola sehingga DTHT merajalela, dan belum melaksanakan dengan baik ketentuan dalam Surat Edaran Nomor 17/2012/TT-BGDĐT tentang Tata Kelola DTHT.
Kedua, penyelenggaraan pembelajaran 2 kali pertemuan/hari belum dilaksanakan secara sungguh-sungguh, sesuai ketentuan yang berlaku, sarana dan prasarana serta tenaga pengajar yang ada di sekolah belum dimanfaatkan secara maksimal untuk melaksanakan pokok-pokok isi pembelajaran, serta sumber daya yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik sebagaimana yang telah ditetapkan.
Selain itu, Panduan Resmi pengajaran 2 sesi/hari tidak memenuhi persyaratan Program Pendidikan Umum 2018 dan perlu diubah dan disesuaikan.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga menunjukkan bahwa masih ada daerah yang lambat dalam menerbitkan dokumen panduan dan menerbitkan peraturan daerah, sehingga menimbulkan kebingungan dalam implementasinya. Koordinasi antar departemen dan cabang dalam penerapan peraturan tentang pengajaran ekstrakurikuler di beberapa daerah belum tepat waktu, sehingga sejumlah guru yang membutuhkan pengajaran tambahan merasa bingung dan khawatir.
Arahan bagi lembaga pendidikan untuk menyesuaikan rencana pendidikan sekolah mereka agar sesuai dengan ketentuan Surat Edaran di beberapa tempat belum tepat waktu dan siap sejak Surat Edaran dikeluarkan.
Masih terdapat sebagian pengelola dan guru yang belum memahami secara mendalam ketentuan dan semangat Surat Edaran Nomor 29.
Masalah objektif seperti kurangnya fasilitas sekolah; orang tua yang mengandalkan sekolah dan guru karena orang tua tidak memiliki cukup waktu dan pengetahuan untuk membimbing anak-anaknya; harapan yang tinggi terhadap prestasi akademik anak-anaknya; tekanan tinggi dari ujian; siswa tidak benar-benar proaktif dalam belajar dan tidak mampu belajar sendiri... juga menimbulkan kekhawatiran ketika Surat Edaran No. 29 dilaksanakan.
Bapak Thai Van Tai juga mengemukakan serangkaian solusi yang perlu diperkuat di masa mendatang.
Yaitu untuk terus memperkuat arah dan pelaksanaan kerja propaganda. tentang isi dan makna Surat Edaran No. 29. Meningkatkan efektivitas kerja profesional , melakukan inovasi metode, melakukan diversifikasi bentuk penyelenggaraan pembelajaran, terutama berfokus pada inovasi dan diversifikasi bentuk pengujian dan penilaian kualitas dan kemampuan peserta didik, tidak melakukan penilaian melampaui persyaratan program, tidak memberikan tekanan pada nilai.
Memerintahkan kepada lembaga pendidikan umum untuk menyusun rencana penerimaan siswa baru untuk kelas 1, 6, dan 10 guna memastikan rencana tersebut sesuai dengan realitas setempat dan peraturan yang berlaku, mengurangi tekanan, mengurangi biaya, dan berkontribusi dalam mengurangi pendaftaran ilegal.
Tingkatkan investasi fasilitas untuk memastikan 2 sesi per hari . Tingkatkan mobilisasi sumber daya sosial untuk membangun sekolah dan ruang kelas yang memadai serta memastikan kualitas agar semua siswa usia pendidikan universal dapat bersekolah, sehingga mengurangi tekanan pendaftaran...
Segera mengusulkan solusi bagi siswa untuk meninjau ujian kelas 9 dan 12 agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Bapak Thai Van Tai menyampaikan bahwa meskipun Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Pelatihan untuk melaporkan pelaksanaan Surat Edaran 29, namun masih terdapat 19 provinsi/kota yang belum menyampaikan laporan, yaitu: An Giang, Ba Ria-Vung Tau, Bac Ninh, Binh Duong, Binh Thuan, Dak Lak, Dong Nai, Ha Nam, Hai Duong, Hoa Binh, Kon Tum, Lam Dong, Quang Binh, Quang Ngai, Son La, Tay Ninh, Thai Nguyen, Tuyen Quang, Vinh Phuc.
Menurut Bapak Thai Van Tai, lokasi-lokasi ini perlu diingatkan secara ketat.
Sumber: https://nld.com.vn/19-tinh-phot-lo-yeu-cau-bao-cao-day-them-hoc-them-cua-bo-gd-dt-196250328152009137.htm






Komentar (0)