Setelah libur Tahun Baru Imlek, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja di seluruh negeri akan libur satu hari untuk memperingati hari wafatnya Raja Hung, yakni 30 April dan 1 Mei.

Berdasarkan pengumuman Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial , dalam rangka Hari Peringatan Raja Hung, para pekerja akan mendapatkan 1 hari libur, yaitu pada hari Senin (7 April atau 10 Maret kalender Lunar). Karena hari sebelum Hari Peringatan Raja Hung jatuh pada hari Sabtu dan Minggu, hari libur akan diperpanjang.

Pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja dapat memperoleh 3 hari libur berturut-turut mulai tanggal 5 April sampai dengan tanggal 7 April, termasuk 1 hari libur dan 2 hari libur akhir pekan.

Pada tanggal 30 April - 1 Mei, seluruh masyarakat di seluruh negeri akan mendapatkan 5 hari libur berturut-turut, mulai Rabu (30 April) hingga Minggu (4 Mei). Para pekerja akan tetap bekerja pada hari Sabtu (26 April).

Bagi instansi dan unit yang tidak mempunyai jadwal tetap hari Sabtu dan Minggu setiap minggunya, maka jadwal akan disesuaikan dengan program dan rencana khusus unit tersebut untuk menyusun jadwal yang sesuai.

Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial menghimbau kepada para pelaku usaha untuk memberikan cuti kepada karyawannya sesuai dengan jadwal di atas.

Karena tuntutan pekerjaan, perusahaan mungkin secara proaktif meminta karyawan untuk bekerja pada hari libur dan Tet. Hal ini akan dianggap lembur.

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2019, apabila pekerja/buruh sepakat untuk bekerja lembur pada hari libur, maka pekerja/buruh akan diberikan upah lembur sesuai dengan ketentuan Pasal 98 Undang-Undang ini.

Khususnya, jam kerja pada hari Tahun Baru Imlek dihitung tambahan 300% dari gaji hari kerja normal. Karyawan yang bekerja pada malam hari pada hari libur dan Tet dihitung tambahan 390% dari gaji hari kerja normal.