Pada kunjungan keduanya ke Vietnam, Sekretaris Jenderal PBB mengungkapkan perasaan khusus.

Presiden Luong Cuong menegaskan bahwa kunjungan Sekretaris Jenderal memiliki makna yang sangat khusus, yang mencerminkan perjalanan pembangunan paralel antara Vietnam dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Presiden merasa senang dengan meningkatnya kerja sama antara Vietnam dan Perserikatan Bangsa-Bangsa selama hampir lima dekade.

Vietnam telah berjuang untuk kemerdekaan, mempersatukan negara, dan berkembang pesat. Dari negara miskin yang hancur akibat perang, Vietnam telah bangkit menjadi salah satu dari 32 negara dengan ekonomi terbesar dan 20 negara perdagangan terkemuka di dunia; memiliki hubungan diplomatik dengan 194 negara, dan merupakan anggota aktif lebih dari 70 organisasi internasional.

Presiden menegaskan tekad dan upaya Vietnam untuk mewujudkan tujuan menjadi negara berkembang, industri modern, berpenghasilan menengah ke atas pada tahun 2030 dan negara maju berpendapatan tinggi pada tahun 2045.

Presiden Luong Cuong dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres mengungkapkan kegembiraan dan kasih sayang khususnya kepada Vietnam selama kunjungan keduanya.

Ia menyatakan kekaguman khusus atas perjuangan Vietnam untuk kemerdekaan dan penyatuan kembali nasional, serta keajaiban pembangunan dan sasarannya untuk mencapai pertumbuhan dua digit di tahun-tahun mendatang.

Sekretaris Jenderal sangat menghargai peran, posisi, prestise, serta kontribusi positif dan luar biasa Vietnam akhir-akhir ini terhadap kerja bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa di semua bidang pilar, khususnya menjadi tuan rumah upacara penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Dunia Maya di Hanoi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus mendampingi, memelihara, dan mendukung prioritas pembangunan Vietnam.

Sekretaris Jenderal Guterres mengharapkan Vietnam untuk lebih mempromosikan peran, posisi, dan suaranya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, memainkan peran perintis dalam membentuk dunia multipolar.

Presiden menegaskan bahwa Vietnam akan terus memberikan kontribusi aktif dan bertanggung jawab terhadap perdamaian, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di kawasan dan dunia.

Presiden Luong Cuong mengusulkan lima bidang kerja sama utama antara Vietnam dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di waktu mendatang.

Pertama, perlu dilakukan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional serta mengoptimalkan sumber daya. Dalam proses ini, Vietnam siap menerima jika Perserikatan Bangsa-Bangsa ingin mendirikan kantor pusat badan dan organisasi di Vietnam.

Kedua, kerja sama strategis Vietnam-Perserikatan Bangsa-Bangsa perlu difokuskan pada bidang-bidang utama, dengan fokus pada area prioritas seperti sains, teknologi, inovasi, pengembangan sumber daya manusia berkualitas tinggi, respons terhadap perubahan iklim, bencana alam, tantangan keamanan non-tradisional, dan transisi energi yang adil.

Ketiga, Vietnam siap berkontribusi lebih banyak pada kegiatan penjaga perdamaian.

Keempat, perlu memperkuat kerja sama dalam memerangi kejahatan transnasional dan kejahatan dunia maya demi lingkungan dunia maya yang aman dan sehat, demi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan.

Kelima, perlu lebih ditingkatkan lagi kerja sama ASEAN-PBB.

Membahas isu-isu internasional dan regional, kedua belah pihak sepakat tentang perlunya terus memperkuat multilateralisme dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa memainkan peran utama, mempromosikan kepatuhan terhadap hukum internasional, solidaritas dan kerja sama dalam konteks perubahan yang tidak dapat diprediksi di dunia dan keamanan regional serta situasi politik.

ASEAN memiliki peran strategis bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sekretaris Jenderal Guterres setuju untuk lebih meningkatkan kerja sama ASEAN-PBB dan mendukung peran sentral ASEAN dalam arsitektur keamanan dan pembangunan di kawasan, serta upaya blok tersebut dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan menyelesaikan masalah regional...