Tidur bukan sekadar waktu bagi tubuh untuk beristirahat—tetapi juga cerminan kesehatan Anda secara keseluruhan. Menurut sebuah studi baru dari Penn State University, cara Anda tidur setiap malam, baik tidur siang atau tidur siang di akhir pekan, dapat memprediksi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan depresi selama bertahun-tahun.
4 gaya tidur yang umum
Penelitian ini dilakukan terhadap sekitar 3.700 orang dewasa paruh baya menggunakan data dari proyek Midlife in the United States (MIDUS), dengan dua gelombang survei yang berjarak sekitar 10 tahun.
Subjek memberikan informasi tentang kebiasaan tidur mereka: durasi tidur, keteraturan, kepuasan tidur, kewaspadaan di siang hari, dll. Mereka juga melaporkan penyakit kronis apa pun dalam riwayat kesehatan mereka.
Dari data ini, para ilmuwan mengidentifikasi empat jenis tidur sebagai berikut:
| Gaya tidur | Fitur unggulan |
| Tidur nyenyak | Waktu dan kualitas tidur yang baik, teratur, tidak mudah lelah di siang hari, mudah tertidur dan bangun tepat waktu. |
| Tidur di akhir pekan | Tidurlah lebih sedikit di hari kerja, tetapi tidurlah lebih lama di akhir pekan atau hari libur untuk “mengkompensasinya.” |
| Penderita insomnia | Kesulitan tidur, kualitas tidur buruk, sering lelah atau mengantuk di siang hari. |
| Tidur siang | Tidur relatif baik atau cukup di malam hari, tetapi masih banyak tidur di siang hari. |
Kebiasaan tidur “memprediksi” penyakit kronis setelah bertahun-tahun
Ketika membandingkan kelompok gaya tidur ini dari waktu ke waktu, para peneliti menemukan:
Penderita insomnia memiliki risiko tertinggi terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, depresi, dan kerapuhan. Peningkatan risiko ini berkisar antara 71% hingga 188% dibandingkan dengan mereka yang tidur nyenyak, tergantung pada jenis penyakitnya.

Orang yang tidur di siang hari - bahkan jika mereka tidur nyenyak di malam hari - memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit seperti diabetes, kanker, dan depresi dibandingkan dengan mereka yang tidur nyenyak.
Mereka yang berada dalam kelompok tidur akhir pekan tidak menunjukkan hubungan yang jelas dengan risiko penyakit kronis dibandingkan dengan kelompok tidur nyenyak.
Lebih lanjut, aktivitas kelompok insomnia dan tidur siang berlebih tampaknya menjadi kebiasaan tetap. Banyak yang mempertahankan pola tidur suboptimal ini selama 10 tahun masa tindak lanjut.
Mengapa tidur memiliki dampak yang begitu besar pada kesehatan?
Para penulis mengusulkan beberapa hipotesis untuk menjelaskan mengapa pola tidur dapat menyebabkan penyakit kronis, termasuk:
Kualitas tidur yang buruk atau waktu tidur yang tidak mencukupi mengurangi kemampuan pemulihan sel, meningkatkan stres oksidatif, dan peradangan kronis.
Gangguan ritme sirkadian akibat tidur tidak teratur, begadang, tidur siang, tidur siang tidak teratur... menyebabkan gangguan hormonal, peningkatan kortisol - yang memengaruhi gula darah dan metabolisme lipid.
Tidur siang yang berlebihan bisa jadi merupakan tanda tidur malam yang tidak berkualitas atau terganggu – artinya, meskipun total waktu tidur mungkin cukup, kualitas dan distribusinya di siang hari tidaklah optimal.
Faktor sosial - tekanan pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, kondisi fisik (misalnya kelebihan berat badan, adanya penyakit kronis) juga meningkatkan efek negatif dari pola tidur yang tidak sehat.
Apa yang harus dilakukan untuk "keluar" dari kelompok kurang tidur dan melindungi kesehatan Anda?

Pemeliharaan pola tidur yang kurang optimal dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes; risiko depresi dan penurunan mental; dan kelemahan fisik - berkurangnya kapasitas fungsional, daya tahan tubuh yang lebih lemah terhadap penyakit.
Jika Anda merasa termasuk dalam kategori insomnia atau mengantuk di siang hari, Anda dapat mencoba langkah-langkah berikut untuk menyesuaikannya:
Tetapkan jadwal tidur yang teratur: tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan;
Ciptakan lingkungan tidur yang berkualitas: kamar tidur yang tenang dan gelap, suhu yang sesuai, hindari cahaya layar dan perangkat elektronik sebelum tidur;
Batasi kafein/stimulan di sore dan malam hari;
Olahraga teratur: aktivitas sedang di siang hari dapat meningkatkan kualitas tidur di malam hari;
Mengurangi stres psikologis: meditasi, pernapasan dalam, aktivitas santai sebelum tidur;
Kurangi kebiasaan tidur siang jika tidak diperlukan, atau batasi waktu tidur siang (misalnya 20-30 menit), hindari tidur siang terlalu lama jika tidur malam Anda tidak nyenyak;
Pantau kesehatan secara keseluruhan: jika Anda memiliki penyakit yang mendasarinya (diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dll.), Anda harus melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika tidur lama dipengaruhi oleh penyakit ini./.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/4-kieu-ngu-pho-bien-tiet-lo-nguy-co-benh-man-tinh-cua-ban-post1061722.vnp






Komentar (0)