Seseorang dapat terinfeksi Infeksi Menular Seksual (IMS) tanpa menyadarinya. Jika mereka melakukan hubungan seks tanpa pengaman, mereka dapat menularkannya kepada orang lain, menurut The Health Site .
Sifilis, gonore atau herpes dapat menyebabkan luka pada bibir dan tenggorokan.
Penyakit menular seksual yang umum meliputi klamidia, gonore, kutil kelamin, herpes, skabies, sifilis, dan papilomavirus. Menurut para ahli medis , penyakit-penyakit ini sulit diobati, terutama jika terdeteksi pada stadium lanjut. Oleh karena itu, mengenali gejala sejak dini sangatlah penting.
Orang dengan penyakit menular seksual akan mengalami gejala pada alat kelamin seperti ruam, nyeri saat buang air kecil, keputihan abnormal, pendarahan, gatal pada alat kelamin, dan lepuhan. Namun, beberapa gejala juga dapat muncul di wajah, seperti:
sariawan
Sifilis, gonore, atau herpes dapat menyebabkan luka dan lepuh pada bibir dan tenggorokan. Kuman ini menyebar melalui kontak dengan cairan genital atau kontak kulit ke kulit. Luka tersebut dapat dikurangi rasa sakitnya dan disembuhkan lebih cepat dengan salep antivirus yang diresepkan.
Mata merah
Bakteri herpes dan gonore, jika masuk ke mata, akan menyebabkan konjungtivitis, atau mata merah, yang membuat mata merah dan nyeri. Infeksi terjadi ketika tangan penderita menyentuh alat kelamin yang terinfeksi, kemudian menyentuh mata atau lensa kontak.
Ruam merah di wajah
Bagi mereka yang memiliki banyak pasangan seksual, jika tiba-tiba muncul ruam merah di wajah tanpa alasan yang jelas, hal itu bisa menjadi tanda penyakit menular seksual.
Ruam mungkin awalnya muncul di area kulit yang kecil, lalu menyebar dengan cepat. Menggunakan pelembap dan losion yang mengandung obat dapat membantu mengurangi bercak merah yang tidak nyaman ini.
Rambut rontok
Kerontokan rambut adalah fenomena yang sangat normal bagi tubuh. Rata-rata, orang sehat kehilangan 50 hingga 100 helai rambut per hari. Namun, kerontokan rambut akibat sifilis sangat berbeda. Penderita sifilis akan kehilangan banyak rambut secara tiba-tiba. Setiap hari, mereka bisa kehilangan hingga 1.000 helai. Dokter akan mengobati kondisi ini dengan antibiotik penisilin, menurut The Health Site .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)