Bumi adalah seniman berbakat, menciptakan pahatan-pahatan agung yang tak tertandingi oleh teknologi apa pun. Di seluruh benua, terdapat pegunungan dan struktur geologi dengan bentuk-bentuk unik, warna-warna surealis, dan kisah-kisah yang berusia jutaan tahun. Ini bukan hanya destinasi bagi para pencinta wisata , tetapi juga pelajaran nyata tentang transformasi planet yang terus-menerus.
Taman Geologi Zhangye Danxia, Tiongkok
Dikenal luas sebagai "Pegunungan Pelangi", Zhangye Danxia adalah kanvas raksasa yang diciptakan oleh alam. Selama jutaan tahun, batu pasir dan mineral lainnya telah terkompresi menjadi lapisan-lapisan warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Saat sinar matahari menyinari, seluruh pegunungan bersinar dengan warna-warna cerah, pemandangan yang akan membuat siapa pun terkagum.

Untuk mengagumi keindahan ini sepenuhnya, pengunjung sebaiknya datang saat fajar atau senja. Inilah saat warna lapisan batuan terlihat paling pekat dan mengesankan. Jalur kayu dibangun untuk melindungi permukaan gunung yang rapuh, sekaligus membantu pengunjung mendapatkan pemandangan terbaik.
Gunung Roraima, Amerika Selatan
Terletak di perbatasan Venezuela, Brasil, dan Guyana, Roraima adalah gunung tepui megah yang tampak seperti benteng alam raksasa di atas awan. Dengan tebing vertikal setinggi ratusan meter, puncak yang luas ini bagaikan dunia yang benar-benar terpisah, memiliki ekosistem unik dengan beragam spesies tumbuhan dan hewan yang tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. Gunung Roraima konon menjadi inspirasi novel "The Lost World" karya Arthur Conan Doyle.

Menara Setan, Amerika Serikat
Menjulang tinggi di atas dataran Wyoming, Devil's Tower adalah monolit basal setinggi 350 meter yang sisi-sisinya terdiri dari kolom-kolom heksagonal sempurna. Struktur ini terbentuk dari magma vulkanik yang mendingin dan menyusut. Bagi banyak suku asli Amerika, tempat ini merupakan situs suci, yang dikaitkan dengan legenda dan ritual. Bentuknya yang unik dan kehadirannya yang megah telah menjadikan Devil's Tower sebagai ikon Amerika Barat, yang dipopulerkan oleh film "Close Encounters of the Third Kind".

Pegunungan Bungle Bungle, Australia
Terletak di Taman Nasional Purnululu, Pegunungan Bungle Bungle menampilkan formasi batu pasir sarang lebah raksasa. Garis-garis horizontal oranye dan abu-abu gelap yang berselang-seling terbentuk oleh perbedaan kandungan lempung dan keberadaan sianobakteri di permukaan batuan. Selama lebih dari 350 juta tahun erosi, alam telah mengukir salah satu lanskap paling spektakuler di Australia. Cara terbaik untuk mengagumi kemegahan Pegunungan Bungle Bungle adalah dengan naik helikopter dan melihatnya dari atas.

Chocolate Hills, Filipina
Di Pulau Bohol, lebih dari 1.200 bukit kapur berbentuk kerucut yang nyaris sempurna membentang sejauh mata memandang. Bukit-bukit ini tertutup rerumputan hijau yang rimbun, tetapi di musim kemarau, rerumputan tersebut layu dan berubah warna menjadi cokelat, yang menjadi asal muasal nama unik tempat ini. Asal usul bukit-bukit ini masih menjadi misteri geologis, tetapi legenda setempat menceritakan tentang pertempuran antara dua raksasa yang menciptakannya.

The Wave, Amerika Serikat
Terletak di Coyote Buttes Utara, Arizona, The Wave bukanlah sebuah gunung, melainkan mahakarya pahatan angin dan air di atas batu pasir. Lengkungan lembut dan lapisan warna oranye, merah muda, kuning, dan merah menciptakan ilusi optik yang memukau. Untuk melindungi struktur rapuh ini, hanya sejumlah kecil pengunjung yang diizinkan masuk setiap harinya, menjadikannya pengalaman yang sungguh berharga.

Pegunungan Three Sisters, Australia
Di Blue Mountains, Three Sisters adalah formasi batu pasir terkikis yang membentuk tiga puncak yang berdampingan. Menurut legenda Aborigin, mereka adalah tiga saudari yang berubah menjadi batu. Keindahan Three Sisters berubah drastis sepanjang hari, dari jingga saat matahari terbit hingga ungu mistis saat matahari terbenam. Three Sisters merupakan salah satu ikon Blue Mountains yang paling terkenal.

Sumber: https://baolamdong.vn/7-ky-quan-dia-chat-hanh-trinh-den-nhung-ngon-nui-la-thuong-405739.html






Komentar (0)