Petenis nomor dua dunia Carlos Alcaraz membantah khawatir mengenai paceklik gelar yang dialaminya selama hampir setahun, dan mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami peningkatan.
"Saya tidak kecewa, dan saya juga tidak merasa gagal setelah Wimbledon," ujar Alcaraz dalam sebuah wawancara menjelang debutnya di BNP Paribas Open pada 6 Maret. "Saya belajar dari pengalaman dan momen-momen itu. Kekalahan selalu menjadi pelajaran berharga."
Alcaraz dalam konferensi pers sebelum BNP Paribas Open pada 6 Maret di Indian Wells, California, AS. Foto: ATP
Alcaraz hanya mencapai satu final sejak menjuarai Wimbledon pada 2023, kalah dari Novak Djokovic di Cincinnati Masters. Ia kemudian kalah dari Daniil Medvedev di semifinal AS Terbuka, dan kemudian dari Djokovic di semifinal ATP Finals. Petenis Spanyol itu memperpanjang paceklik gelarnya hingga awal tahun ini, kalah di perempat final Australia Terbuka, semifinal Argentina Terbuka, dan mundur dari pertandingan pembukanya di Rio Terbuka karena cedera.
Hanya mencapai satu final dalam 10 turnamen terakhirnya telah menimbulkan keraguan tentang kemampuan Alcaraz untuk maju ke level berikutnya, setelah penampilannya yang eksplosif dalam dua tahun pertamanya di ATP Tour.
"Saya sudah membicarakan hal ini dengan pelatih dan kami akan menyelesaikannya secara internal," tambah Alcaraz. "Saya selalu melihat performa saya sendiri dan fokus untuk meningkatkan diri. Sebenarnya, saya telah mencapai perempat final dan semi final di beberapa turnamen besar, dan Anda tidak bisa menganggapnya sebagai kegagalan di usia ini."
Alcaraz telah memenangkan dua Grand Slam, di antara 12 gelar ATP-nya. Ia adalah petenis nomor satu dunia termuda dalam sejarah setelah menjuarai AS Terbuka 2022 di usia 19 tahun. Persaingan dengan petenis berbakat Spanyol ini semakin ketat karena Djokovic tetap konsisten dan Jannik Sinner sedang naik daun.
Di tengah keterpurukan Alcaraz, Sinner berhasil meraih kemenangan, termasuk di Australia Terbuka tahun ini, menyamai rekor 12 gelar ATP miliknya. Sinner juga kemungkinan akan merebut peringkat kedua dunia milik Alcaraz minggu depan.
Alcaraz perlu mempertahankan 1.000 poin di Indian Wells tahun ini. Ia memasuki turnamen sebagai juara bertahan dan unggulan kedua, menghadapi petenis Italia Matteo Arnaldi di babak kedua. Berdasarkan braket pertandingan, Alcaraz berpeluang menghadapi Sinner di semifinal.
Vy Anh
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)