(Surat Kabar Dan Tri) - Seorang pria mengunggah di media sosial menuduh sebuah restoran bubur di Dak Lak menaikkan harga sebesar 100.000 VND per mangkuk bubur tiram. Setelah membaca informasi tersebut, pemilik restoran panik dan segera menghubungi pelanggan untuk menjelaskan.
Pada tanggal 7 Februari, gambar dan informasi beredar di Facebook tentang sebuah warung bubur di kota Phuoc An, distrik Krong Pak, provinsi Dak Lak, yang dituduh menaikkan harga secara berlebihan kepada pelanggan. Unggahan tersebut berbunyi: "Kami terjebak di jalan larut malam dan melihat warung ini buka. Saya dan saudara laki-laki saya makan dua mangkuk bubur, tetapi pemiliknya menagih kami 200.000 VND."
Insiden tersebut dengan cepat menarik perhatian di dunia maya, memicu banyak perdebatan. Beberapa berpendapat bahwa harganya cukup tinggi dan mungkin karena restoran tersebut beroperasi di malam hari. Namun, yang lain percaya bahwa harga tersebut wajar dan tidak menunjukkan tanda-tanda praktik penipuan harga.
Orang yang memposting tentang insiden tersebut membenarkan bahwa pada pagi hari, ia dan seorang temannya mengunjungi sebuah warung bubur di kota Phuoc An dan memesan dua mangkuk bubur tiram. Ia mengklaim warung tersebut mengenakan harga terlalu tinggi karena setiap mangkuk hanya berisi empat tiram. Setelah memposting insiden tersebut di media sosial, pemilik warung menghubunginya untuk membahas masalah tersebut dan menawarkan pengembalian dana sebesar 100.000 VND, sehingga ia menghapus postingan tersebut.
Ibu H., pemilik warung bubur, mengatakan bahwa warungnya selalu menjual bubur tiram seharga 100.000 VND/mangkuk dan bubur ayam seharga 35.000 VND/mangkuk. Setiap mangkuk bubur tiram berisi 8 tiram (dengan harga 12.000 VND/tiram).
"Saya menjual dua mangkuk bubur tiram kepada pelanggan ini, dan saya memasukkan delapan tiram di setiap mangkuk. Kesalahan saya adalah tidak menyebutkan harga dengan jelas sebesar 100.000 VND per mangkuk bubur tiram. Mungkin pelanggan ini tidak terbiasa makan bubur tiram dan menganggapnya mahal," jelas Ibu H.
Ibu H. juga mengatakan bahwa ketika ia melihat insiden tentang restorannya di media sosial, ia sangat panik dan secara proaktif meminta nomor telepon untuk berdiskusi dan menjelaskan situasi secara detail agar pelanggan dapat memahami dan bersimpati.
"Saya juga mengembalikan 100.000 VND kepada pelanggan karena saya tidak ingin cerita ini menjadi besar. Saya juga menegaskan bahwa restoran saya tidak menaikkan harga dan tidak mengambil uang tambahan dari pelanggan karena kami berjualan hingga subuh," tambah Ibu H.
Setelah kejadian itu, Ibu H. menyatakan bahwa ia akan belajar dari pengalaman tersebut dan menjelaskan segala sesuatunya secara menyeluruh kepada pelanggan sebelum menjual produk kepada mereka.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/an-chao-hau-100000-dongto-luc-rang-sang-khach-to-quan-chat-chem-20250207140859969.htm






Komentar (0)