![]() |
Pada usia 33, Neymar tidak lagi harus berhadapan dengan pemain bertahan, tetapi dengan tubuhnya sendiri. |
Pelatih Carlo Ancelotti sebenarnya enggan membicarakan Neymar, tetapi ia terpaksa melakukannya. "Dia legenda sepak bola Brasil. Semua orang ingin Neymar kembali ke performa terbaiknya," ujar kapten Brasil itu singkat, lebih sebagai pengingat daripada pujian.
Sepak bola modern tidak memiliki ruang untuk emosi murni. Ancelotti tahu itu. "Saat ini, selain bakat, pemain membutuhkan kekuatan dan intensitas," tambahnya. Peringatan ini ditujukan kepada Neymar, yang pernah memikat dunia tetapi kini berjuang melawan tubuhnya sendiri.
Setelah cedera ligamen krusiatum pada tahun 2023, Neymar kembali ke Santos dengan harapan memulai hidup baru. Namun, yang ia alami justru cedera demi cedera. Baru saja pulih dari istirahat 48 hari, ia kehilangan kesabaran setelah digantikan pada menit ke-85 dalam kekalahan melawan Flamengo. Citra tersebut membuat orang-orang melihat Neymar yang lebih frustrasi dan terluka dari sebelumnya.
Direktur Olahraga Alexandre Mattos menyebut Neymar sebagai "jenius yang disalahpahami" yang "bangkit kembali setelah setiap kali terjatuh." Pujian itu memang manis, tetapi tidak menutupi kenyataan: Neymar hanya mencetak tiga gol dalam 15 pertandingan, dan Santos sedang berjuang untuk menghindari degradasi.
Di usia 33 tahun, Neymar masih menganggap Piala Dunia 2026 sebagai mimpi yang belum terwujud. Namun untuk mencapainya, ia harus mengatasi dirinya sendiri, tubuh yang lelah, dan keyakinan yang memudar. Tak seorang pun meragukan bakat Neymar, tetapi yang dibutuhkan sepak bola saat ini bukan hanya teknik, melainkan kekuatan untuk bangkit dan tidak jatuh lagi.
Sumber: https://znews.vn/ancelotti-canh-bao-neymar-ve-the-luc-sa-sut-post1602309.html







Komentar (0)