Arsenal mengalami kehilangan kekuatan yang signifikan dalam derbi London Utara melawan Tottenham. Absennya dua gelandang terpenting dalam skuad, Declan Rice (skorsing) dan Martin Odegaard (cedera), menghalangi tim asuhan pelatih Michel Arteta untuk menerapkan gaya permainan yang diinginkan ketika koneksi antar lini hampir "putus". Tanpa Declan Rice, pertahanan Arsenal terus-menerus mengalami kesulitan karena banyaknya celah di lini tengah. Trio gelandang Rodrigo Bentancur, James Maddison, dan Dejan Kulusevski khususnya memanfaatkan hal ini dengan sangat baik untuk membantu Tottenham menguasai bola dengan lebih baik dan menciptakan banyak serangan berbahaya. Namun, penyelesaian akhir tim tuan rumah tidak mampu mengatasi kehebatan kiper David Raya atau kurang akurat.
Bek tengah Gabriel Magalhaes melompat tinggi untuk menyundul bola dan membantu Arsenal meraih kemenangan penting di Tottenham
Tanpa Martin Odegaard, The Gunners kekurangan umpan-umpan mematikan. Sprint Gabriel Martinelli di sayap kiri dianggap sebagai poin paling positif dalam serangan tim tamu ketika bintang Bukayo Saka dan Kai Havertz bermain buruk. Namun, di tengah kebuntuan, Arsenal secara tak terduga mencetak gol dari tendangan sudut melalui sundulan bek tengah Gabriel Magalhaes pada menit ke-64. Gol ini dianggap sebagai senjata baru The Gunners di bawah asuhan Arteta. Pelatih asal Spanyol ini telah membantu Arsenal meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan peluang dari bola mati, terbukti dengan 22 gol yang dicetaknya musim lalu.
Ini adalah kemenangan ketiga Arsenal secara beruntun dalam laga tandang terakhir di Tottenham. Kemenangan tipis 1-0 atas Tottenham membantu tim Arteta mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka dan tertinggal 2 poin dari pemuncak klasemen, Manchester City. Ini akan menjadi dorongan besar bagi The Gunners sebelum memasuki pekan yang sulit dengan dua laga tandang melawan Atalanta di Liga Champions dan Manchester City di Liga Primer. Sementara itu, pelatih Ange Postecoglou masih memiliki banyak pekerjaan rumah jika ingin mempertahankan posisinya karena performa Tottenham terus berfluktuasi sejak ia mengambil alih musim panas lalu. Setelah kepergian Harry Kane, Spurs tidak memiliki "pembunuh" sejati di lini serang karena Son Heung-min belum dalam performa terbaiknya. Kekalahan dalam derby London kali ini menyebabkan Tottenham turun ke posisi ke-13 dengan hanya 4 poin setelah 4 laga.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/arsenal-vuot-kho-trong-tran-derby-thanh-london-185240916000508879.htm
Komentar (0)