Menurut surat kabar Lao Dong, pasien tersebut adalah seorang dokter (berkewarganegaraan Kamboja) dengan cedera otak traumatis berat. Berdasarkan catatan medis, hampir sebulan yang lalu, kecelakaan lalu lintas serius tiba-tiba terjadi ketika S sedang mengendarai sepeda listrik di negara asalnya, Kamboja. Kecelakaan tersebut menyebabkan pasien mengalami koma yang dalam, menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ: patah tulang selangka kiri, memar paru-paru, cedera hati dan ginjal, terutama cedera otak traumatis berat.
Selama 10 hari pertama di negara asalnya, anak tersebut diberikan ventilasi melalui tabung endotrakeal, makanan melalui tabung nasogastrik, transfusi darah, dan perawatan intensif. Meskipun ia telah melewati tahap kritis, harapan untuk pulih tampak tipis. Keluarganya terpaksa membawa anak tersebut ke Vietnam untuk mendapatkan kesempatan pulih di Rumah Sakit Internasional Kota.
Dokter di Rumah Sakit Internasional Kota memeriksa seorang pasien anak Kamboja sebelum dipulangkan. (Foto: VNA). |
Pasien dirawat di Rumah Sakit Internasional Kota dengan kerusakan sistem saraf pusat yang parah, kerusakan hati dan ginjal yang belum pulih, kekuatan otot yang berkurang, dan refleks yang lemah. Pasien kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi, bergerak, dan sepenuhnya bergantung pada perawatan medis .
Dr. Nguyen Thi Hong Cam, Departemen Pediatri, Rumah Sakit Internasional Kota mengatakan bahwa selain mengobati kerusakan organ, dokter juga harus mengaktifkan setiap kemampuan vital anak, mulai dari pernapasan aktif, refleks menelan, kewaspadaan, hingga emosi dan persepsi.
Setelah 10 hari perawatan, gadis itu mulai bereaksi terhadap rangsangan di sekitarnya: matanya bergerak, tangannya sedikit bergerak, lalu ia mulai makan beberapa sendok susu, bernapas secara alami, dan mengeluarkan beberapa suara yang samar... Setelah lebih dari 2 minggu perawatan, gadis itu berangsur pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Namun, menurut dokter, ia harus melanjutkan terapi fisik di rumah, memantau indikator neurologis, berlatih gerakan, dan belajar berkomunikasi...
Diketahui bahwa ayah Toun Sreynich adalah seorang guru yang telah mengajar kelas sukarelawan di Kamboja selama bertahun-tahun. Begitu Toun Sreynich mengalami kecelakaan, banyak warga Kamboja yang berdonasi untuk membantu biaya pengobatan anak tersebut di Kamboja dan Vietnam.
Dorongan hangat dari masyarakat di rumah dan upaya tim medis Vietnamlah yang membantu anak tersebut dan keluarganya mengatasi tantangan tersebut dan pulih secara positif.
Sumber: https://thoidai.com.vn/bac-si-viet-nam-dieu-tri-phuc-hoi-thanh-cong-cho-be-gai-camuchia-bi-chan-thuong-so-nao-215433.html
Komentar (0)