Berbagi tentang masalah ini, Dr. Tran Huu Duy, Kepala Departemen Pelatihan Universitas Dalat, mengatakan bahwa menurut peraturan Undang-Undang Pendidikan Universitas yang direvisi, semua bentuk pelatihan diberikan gelar yang sama, termasuk transfer universitas tanpa membedakan antara studi penuh waktu atau paruh waktu dengan gelar.
"Namun, dari segi waktu pelatihan, program kerja-studi akan 20% lebih lama daripada program reguler, karena program reguler menyelenggarakan studi penuh waktu, sementara program kerja-studi diselenggarakan secara fleksibel karena sifat mahasiswa yang sudah bekerja. Program ini dilatih berdasarkan sistem kredit, sehingga waktu pelatihan bergantung pada jumlah SKS yang dikumpulkan mahasiswa," jelas Dr. Duy.
Lulusan perguruan tinggi yang belajar program universitas penuh waktu atau paruh waktu akan menerima gelar yang sama.
Menurut Dr. Duy, di Universitas Dalat, mahasiswa terutama mendaftar untuk program kerja-studi, belajar di malam hari pada hari kerja atau pada hari Sabtu dan Minggu.
Master Pham Thai Son, Direktur Pusat Penerimaan Universitas Industri dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, juga mengatakan bahwa kedua formulir ini sepenuhnya identik, hanya berbeda dalam waktu pelatihan.
"Saat ini, program transfer universitas reguler di berbagai universitas, termasuk Universitas Industri dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh, hanya memiliki sedikit mahasiswa yang mendaftar karena kebanyakan dari mereka bekerja dan tidak dapat kuliah penuh waktu. Kebanyakan dari mereka memilih untuk bekerja sambil kuliah," ujar Master Son.
Diketahui, saat ini pelatihan bridging dilakukan oleh sekolah berdasarkan Keputusan Perdana Menteri No. 18/2017 yang mengatur bridging antara jenjang menengah, perguruan tinggi, dan universitas.
Dengan demikian, kuota penerimaan mahasiswa baru jalur menjembatani universitas reguler dan kuota penerimaan mahasiswa baru jalur menjembatani paruh waktu merupakan bagian dari total kuota yang ditetapkan setiap tahun untuk masing-masing program studi di universitas, dengan jumlah maksimal 20% dari kuota yang berlaku untuk masing-masing program studi.
Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan melalui ujian atau seleksi, atau gabungan ujian dan seleksi, yang ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi sesuai ketentuan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi yang berlaku pada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Khususnya, lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas akan diterima bersama lulusan SMA dalam ujian masuk universitas tahunan. Lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas akan diterima sesuai dengan format yang ditetapkan universitas, dapat diterima bersama lulusan SMA dalam ujian masuk universitas, atau mengikuti ujian masuk pindahan terpisah yang soal-soalnya dibuat dan diselenggarakan oleh universitas.
Ujian masuk terpisah meliputi: mata pelajaran dasar, mata pelajaran dasar industri, dan mata pelajaran praktik khusus atau kejuruan.
Mahasiswa program bridging universitas penuh waktu mempelajari SKS dalam program yang sama dengan mahasiswa penuh waktu. Mahasiswa program paruh waktu mempelajari materi program bersama mahasiswa paruh waktu yang sejawat.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)