Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Surat kabar AS menggugat Google, menuduh Ikhtisar AI 'menarik' lalu lintas

Ini adalah pertama kalinya perusahaan media AS menggugat Google atas fitur baru 'AI Overviews' di mesin pencarinya yang dianggap berdampak serius pada lalu lintas.

Báo Tuổi TrẻBáo Tuổi Trẻ16/09/2025

Google - Ảnh 1.

Penske Media menggugat Google karena AI "mencuri" konten dan menyebabkan hilangnya lalu lintas.

'Perang' antara Google dan media

Gugatan hukum yang diajukan oleh konglomerat berita Penske Media telah memicu konfrontasi hukum penting yang telah mengungkap ketegangan yang membara antara raksasa teknologi dan industri media.

Ini bukan sekadar kasus tunggal, tetapi ujian penting terhadap hak kekayaan intelektual, nilai konten, dan model bisnis jurnalisme di era kecerdasan buatan.

Penske Media mengklaim bahwa ringkasan yang dihasilkan oleh AI Overview telah mengurangi lalu lintas ke situs webnya, yang berdampak serius pada pendapatan iklan dan lalu lintas pengguna.

Grup yang memiliki 120 juta kunjungan online per bulan ini mengatakan sekitar 20% pencarian Google yang mengarah ke halaman mereka kini menampilkan "Ikhtisar AI". Penske Media memprediksi persentase tersebut akan terus meningkat, dan memperkirakan pendapatan afiliasi telah turun lebih dari sepertiga dari puncaknya pada akhir tahun 2024.

Ini adalah angka yang mengkhawatirkan, yang menunjukkan dampak negatif langsung dan jelas dari teknologi baru pada model bisnis tradisional.

Penske Media: "Google mendominasi pasar"

Google berpotensi menguasai hampir 90% pangsa pasar pencarian di AS, menurut putusan pengadilan federal tahun lalu. Hal ini memberinya kekuasaan yang hampir absolut.

Penske Media berpendapat bahwa Google menggunakan wewenang ini untuk memaksa penerbit menerima penggunaan konten mereka untuk ringkasan AI. Kegagalan mematuhinya dapat mengakibatkan situs mereka "terdorong ke bawah" dalam hasil pencarian, yang selanjutnya mengurangi lalu lintas mereka.

"Kita memiliki tanggung jawab untuk secara proaktif memperjuangkan masa depan media digital dan melindungi integritasnya, yang semuanya terancam oleh tindakan Google saat ini," kata Jay Penske, kepala Penske Media.

Gugatan tersebut tidak hanya tentang kerugian ekonomi , tetapi juga pernyataan berani tentang hak kekayaan intelektual dan kelangsungan hidup jurnalisme dalam lanskap teknologi yang berubah dengan cepat.

Tanggapan Google

Google sendiri telah membantah tuduhan ini, dengan menyatakan bahwa “Ikhtisar AI” memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan justru membantu mendistribusikan lalu lintas ke lebih banyak situs web.

Google mengklaim bahwa AI membuat pencarian lebih bermanfaat, mendorong pengguna untuk lebih sering menggunakannya, sehingga menciptakan peluang baru untuk penemuan konten.

Namun, argumen ini gagal meyakinkan penerbit, yang telah menderita kerugian pendapatan riil.

Kantor berita Reuters dalam unggahannya menunjukkan bahwa ketidakpuasan perusahaan media tidak berhenti pada gugatan ini. Danielle Coffey, CEO News/Media Alliance (asosiasi perdagangan yang mewakili lebih dari 2.200 penerbit di AS), mengatakan bahwa kekuatan pasar Google telah membuat mereka tidak perlu mematuhi aturan yang diikuti oleh perusahaan AI lainnya.

Sementara perusahaan seperti OpenAI (pengembang ChatGPT) telah agresif dalam menandatangani kesepakatan lisensi dengan penerbit besar seperti News Corp, Financial Times, dan The Atlantic untuk menggunakan konten mereka, Google lambat melakukannya.

Inti permasalahannya, menurut Ibu Coffey, bukanlah AI, melainkan kekuatan pasar monopoli Google. Ketika sebuah perusahaan memiliki skala dan kekuatan sedemikian rupa sehingga dapat "mengabaikan norma-norma yang sehat", di situlah masalah muncul.

Gugatan Penske Media menunjukkan bahwa penerbit kehilangan kesabaran dan bersedia menggunakan alat hukum untuk melindungi hak-hak mereka.

Peristiwa hukum ini dapat menjadi preseden hukum yang penting bagi hubungan antara perusahaan teknologi dan penyedia konten di masa mendatang. Hal ini akan memaksa pengadilan AS untuk mempertimbangkan secara serius nilai jurnalisme, hak kekayaan intelektual, dan perlunya kesetaraan di era AI.

Haruskah perusahaan AI pada akhirnya membayar konten yang mereka gunakan untuk melatih dan mengoperasikan sistem mereka? Itulah pertanyaan besar yang ingin dijawab oleh mereka yang mengajukan gugatan ini.

Kembali ke topik
LAUT TIMUR

Sumber: https://tuoitre.vn/bao-my-kien-google-to-ai-overviews-hut-luot-truy-cap-20250915192719678.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Temukan satu-satunya desa di Vietnam yang masuk dalam 50 desa terindah di dunia
Mengapa lentera bendera merah dengan bintang kuning populer tahun ini?
Vietnam menangkan kompetisi musik Intervision 2025
Kemacetan Mu Cang Chai hingga malam, wisatawan berbondong-bondong berburu nasi matang musim ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk