Penyakit Basedow - Seberapa berbahayakah penyakit tiroid autoimun yang umum ini pada orang muda?

NDO - Menurut statistik medis, perempuan menderita penyakit Basedow 5-10 kali lebih banyak daripada laki-laki. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling umum pada kelompok usia 20-40 tahun.

Baru-baru ini, Klinik Umum Medlatec Go Vap, Kota Ho Chi Minh, menerima seorang mahasiswi dengan penyakit tiroid autoimun yang serius, yang membutuhkan intervensi dan perawatan tepat waktu. Diketahui bahwa penyakit ini hanya dapat diobati untuk mencegah dan mengatasi komplikasi, dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya.

Di klinik, dokter tidak mendeteksi kelainan apa pun selama pemeriksaan klinis. Hasil USG tiroid menunjukkan hiperplasia tiroid difus dan tanda-tanda tiroiditis. Hasil tes pasien menunjukkan indeks fungsi tiroid meningkat melebihi ambang batas yang diizinkan, yang merupakan tanda khas penyakit tiroid autoimun.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan tanda-tanda khas sindrom tirotoksikosis (penurunan berat badan, gelisah, tremor tangan, denyut jantung cepat) dan sindrom perubahan morfologi tiroid pada USG, dokter menyimpulkan bahwa pasien menderita penyakit Basedow.

Menjelaskan penyakit ini, Dr. Nguyen Thi Phuong - Spesialis Laboratorium, Klinik Umum Medlatec Go Vap, mengatakan: Basedow adalah penyakit autoimun khas pada kelenjar tiroid. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya tetapi perlu dipantau dan diobati secara bertahap, sesuai dengan perkembangan masing-masing pasien.

Pasien disarankan untuk menerima perawatan rawat jalan dan perlu dipantau secara ketat pada setiap tahap untuk mencegah komplikasi berbahaya yang mungkin terjadi.

Penyakit Basedow adalah penyakit autoimun pada kelenjar tiroid yang terjadi ketika autoantibodi yang disebut "antibodi reseptor TSH" (disingkat TRAb) muncul. Reseptor ini bertindak sebagai hormon tiroid yang menyebabkan sel-sel folikel tiroid berproliferasi dan meningkatkan sintesis hormon tiroid secara tidak terkendali.

Gejala penyakit ini meliputi rasa gugup, jantung berdebar, kemungkinan perasaan tercekik, nyeri pada daerah prekordial, gangguan pencernaan, penurunan berat badan yang cepat, mata melotot, massa yang teraba di bagian tengah leher, dengan batas yang jelas, tidak nyeri, bergerak saat menelan...

Bila tidak diawasi secara ketat dan diobati dengan tepat, penyakit ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius, termasuk: Stroke; gagal jantung/masalah jantung; penipisan tulang, yang menyebabkan osteoporosis; badai tiroid (peningkatan gejala secara tiba-tiba yang secara serius mengancam jiwa).

Miksedema merupakan manifestasi penyakit Graves yang paling jarang terjadi.

Selain itu, penyakit Basedow merupakan penyebab umum hipertiroidisme dengan manifestasi khas meliputi gondok difus, eksoftalmos, dan miksedema pretibial.

Dokter Nguyen Thi Phuong mengatakan, Basedow adalah penyakit autoimun yang mekanismenya belum sepenuhnya jelas. Namun, penyakit ini bersifat familial dengan sekitar 15% pasien memiliki kerabat yang menderita penyakit yang sama, dan 50% di antaranya memiliki antibodi anti-tiroid yang beredar di dalam tubuh.

Pasien Basedow juga menghadapi risiko mengembangkan kondisi autoimun lain seperti artritis reumatoid, lupus eritematosus sistemik, insufisiensi adrenal primer, diabetes tipe 1, vitiligo... Ini semua adalah penyakit autoimun yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya tetapi perlu dipantau dan diobati secara bertahap, sesuai dengan perkembangan individu setiap pasien.

Sebagian besar kondisi terkait tiroid dapat diobati untuk mengembalikan fungsi tiroid ke normal . Namun, pasien perlu minum obat secara teratur untuk mengendalikan kondisi tersebut.

Saat ini, obat antitiroid, pembedahan, dan yodium radioaktif merupakan pengobatan yang sangat efektif untuk memulihkan fungsi tiroid. Yodium radioaktif dan pembedahan dapat mengobati hipertiroidisme dengan mengangkat kelenjar tiroid.

Dalam kasus tertentu, obat antitiroid dapat menghilangkan antibodi perangsang tiroid, sehingga gejala penyakit Graves membaik dan pasien dapat berhenti menggunakan obat tersebut setelahnya. Namun, antibodi ini dapat kembali ketika terdapat faktor-faktor yang menguntungkan seperti infeksi bakteri, infeksi virus, kehamilan, dll.

"Intinya, penyakit Graves tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Setelah didiagnosis penyakit Graves, semua pasien memerlukan pemantauan medis seumur hidup untuk memastikan kelenjar tiroid mereka masih berfungsi dalam kondisi terbaiknya," ujar Dr. Phuong.

Sumber: https://nhandan.vn/basedow-benh-ly-tu-mien-cua-tuyen-giap-pho-bien-o-nguoi-tre-nguy-hiem-the-nao-post854170.html