Pembaca Tuoi Tre Online mengungkapkan ketidakpuasan mereka ketika pemilik fasilitas penanaman tauge dengan bahan kimia beracun di Hue tidak dituntut secara pidana – Foto: TUNG NGAN
Usulan untuk menuntut pemilik fasilitas yang menanam 750 kg tauge dengan bahan kimia
Seperti yang dilaporkan oleh Tuoi Tre Online , Kepolisian Kota Hue menemukan sebuah fasilitas yang menggunakan bahan kimia 6-Benzylaminopurine (stimulan pertumbuhan) untuk menanam tauge di 7/1/56 Duy Tan, Kecamatan An Cuu, Kota Hue, milik Tn. Le Thanh Vu (67 tahun).
Tuan Vu mengaku bahwa ia membeli bahan kimia di atas dan menyiramkannya pada kecambah untuk merangsang kecambah agar melepuh dan akarnya memendek, lalu menjualnya ke pasar Kota Hue.
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan 750 kg kecambah kacang tanah ditanam dengan cara ini di fasilitas milik Tn. Vu.
Setelah mengambil sampel untuk pemeriksaan, Polisi Kota Hue hanya mengusulkan denda administratif sebesar 45 juta VND dan menangguhkan fasilitas tersebut selama 2 bulan karena perilaku tidak dapat diterima di atas.
Pasalnya, menurut peraturan, nilai 750 kg barang bukti yang disita di fasilitas tersebut tidak lebih dari 10 juta VND, sehingga tidak cukup dasar untuk mengajukan tuntutan. Jika Tn. Vu mengulangi perbuatannya, polisi akan memiliki dasar yang cukup untuk mengajukan tuntutan.
Menyatakan ketidakpuasan terhadap informasi di atas, pembaca Tuoi Tre Online mengatakan bahwa pemilik fasilitas yang menanam tauge dengan bahan kimia tidak dituntut, menunjukkan ketidakpedulian terhadap kesehatan konsumen.
Menurut pembaca Nguyen Huu Thuan, denda sebesar itu terlalu ringan bagi kesehatan manusia. Pembaca Vu Hoang berkomentar: "Penuntutan hukum direkomendasikan, karena konsekuensinya terhadap kesehatan konsumen tidak terukur."
"Saya setuju dengan pendapat bahwa kasus ini dan kasus-kasus lainnya harus dituntut secara pidana. Saya hanya akan memberikan contoh seperti mengemudi dalam keadaan mabuk, menyebarkan paku di jalan… Mereka harus dihukum berat untuk memberi contoh bagi orang lain," tulis pembaca Nguyen Le Quang.
Pengacara mengusulkan perubahan rezim hukuman
Berbicara dengan Tuoi Tre Online , pengacara Vo Cong Hanh (Asosiasi Pengacara Provinsi Thua Thien Hue ) mengatakan bahwa usulan polisi untuk memberikan hukuman administratif kepada fasilitas yang menanam tauge menggunakan bahan kimia beracun seperti di atas sesuai dengan peraturan.
Menurut Bapak Hanh, berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 115 Tahun 2018 (sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 124 Tahun 2021), pelanggaran administratif terhadap keamanan pangan akan dikenakan denda maksimal Rp100 juta untuk perorangan dan Rp200 juta untuk badan usaha.
Di samping itu, sanksi tambahan dapat dijatuhkan, seperti pencabutan hak penggunaan sertifikat sarana yang memenuhi syarat keamanan pangan, penghentian sementara kegiatan operasional untuk sementara waktu, penyitaan barang bukti dan sarana pelanggaran.
Terkait dengan tindak pidana penanganannya, berdasarkan Pasal 317 KUHP Tahun 2015 (diubah dan ditambah tahun 2017), pelanggaran berat terhadap keamanan pangan dapat diancam dengan 4 ancaman pidana.
Hukuman terendah adalah denda 50-200 juta VND atau 1-5 tahun penjara karena menggunakan bahan atau zat kimia terlarang atau tidak aman senilai 10-100 juta VND.
Dalam kasus ini, Tn. Hanh menyatakan bahwa karena nilai beras yang ditemukan ditanam dengan bahan kimia tidak lebih dari 10 juta VND, maka pihak berwenang tidak memiliki cukup alasan untuk mengajukan kasus pidana berdasarkan Pasal 317 KUHP tahun 2015 (diubah dan ditambah pada tahun 2017).
"Meskipun perilaku di atas tidak dapat diterima dan mengabaikan kesehatan dan nyawa konsumen, kita tetap harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundang-undangan harus didasarkan pada faktor kuantitatif, bukan kualitatif," ujar Bapak Hanh.
Melalui insiden tersebut, Bapak Hanh mengatakan bahwa sanksi atas penggunaan bahan kimia beracun dalam produksi dan pengolahan pangan masih terlalu rendah, belum cukup untuk mencegah dan menanggulangi pelanggaran.
“Perlu dilakukan perubahan dan penambahan peraturan ke arah peningkatan sanksi administratif dan pidana di bidang keamanan pangan jika nilai kerugian kurang dari 10 juta VND atas barang yang dilanggar jika mengakibatkan kerugian serius terhadap kesehatan konsumen,” ujar Bapak Hanh.
Komentar (0)