Pemilu AS 2024: Bendera telah diserahkan kepada Wakil Presiden Kamala Harris

Datang lebih lambat, pulang lebih awal?

Disebut terlambat karena baru pada 21 Juli, nama Kamala Harris dipanggil dalam pemilihan presiden 2024 setelah Presiden Joe Biden tiba-tiba mengumumkan bahwa ia mengakhiri kampanyenya dan mengatakan bahwa ia mendukung Wakil Presiden perempuannya sebagai kandidat Demokrat dalam pemilihan presiden tahun ini. Menurut banyak pengamat, keputusan Presiden Joe Biden untuk mengakhiri kampanyenya dan "menyerahkan tongkat estafet" kepada Harris di saat yang begitu terlambat hampir belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik modern.

Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Foto: Joe Biden/X

Menanggapi pernyataan pemilik Gedung Putih saat ini, Ibu Kamala Harris menyambut informasi tersebut dengan ambisi yang tak terselubung . "Saya merasa terhormat menerima dukungan Presiden dan tujuan saya adalah memenangkan nominasi ini. Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat, serta menyatukan negara kita, untuk mengalahkan Tuan Donald Trump," tegas Ibu Kamala Harris.

Kamala Harris juga telah meluncurkan kampanye iklan besar-besaran senilai $50 juta, yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Iklan-iklan tersebut akan disiarkan di televisi, daring, dan media sosial di seluruh negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam beberapa minggu menjelang Konvensi Nasional Demokrat pada 19 Agustus.

Kampanye ini akan berfokus pada video berdurasi satu menit berjudul "Fearless", yang berfokus pada penggambaran positif Harris. Iklan pertama dalam kampanye ini dimulai dengan Harris sebagai seorang anak, kemudian sebagai jaksa yang "melindungi anak-anak dari predator seksual", lalu sebagai jaksa agung negara bagian yang menggugat bank untuk melindungi peminjam. Promosi ini bertujuan untuk meyakinkan rakyat Amerika bahwa Harris bisa menjadi presiden yang "berjuang untuk rakyat" jika terpilih.

Tak hanya itu, informasi terbaru menunjukkan bahwa Ibu Kamala Harris menerima dukungan yang besar. Khususnya, Ibu Harris telah menerima dukungan dari mayoritas delegasi yang menghadiri Konvensi Nasional Demokrat. Pada malam tanggal 30 Juli (waktu AS), Komite Nasional Demokrat (DNC) mengumumkan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris adalah satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat untuk pemungutan suara daring untuk mencalonkan calon presiden partai. Pemungutan suara elektronik akan dimulai pukul 09.00 pada tanggal 1 Agustus dan berakhir pukul 18.00 pada tanggal 5 Agustus. Selain itu, dalam empat hari pertama kampanye saja, Ibu Harris telah menerima dana lebih dari $126 juta.

Jajak pendapat Bloomberg News/Morning Consult pada 30 Juli menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris memperoleh dukungan 48% di semua negara bagian medan tempur, sementara calon presiden dari Partai Republik Donald Trump memperoleh 47%. Jajak pendapat lain yang dirilis sejak Harris menjadi calon presiden dari Partai Demokrat juga menunjukkan persaingan yang ketat antara Harris dan Trump.

Menurut CNN, Wakil Presiden AS Kamala Harris tampaknya lebih menarik bagi pemilih kulit hitam dan muda dibandingkan Presiden Joe Biden sebelum ia mundur dari pemilihan ulang. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Harris dalam konfrontasi yang diperkirakan akan terjadi dengan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.

Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Haris di Gedung Putih pada 4 Juli. Foto: AP

Kandidat dengan banyak keuntungan

Menurut para pengamat, "wakil" dekat Biden ini dianggap memiliki banyak keunggulan dibandingkan Donald Trump. Sebagaimana telah disebutkan, di antara keunggulan yang dimiliki Harris, yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk menarik suara dari pemilih kulit berwarna. Ada aturan politik bahwa setiap kandidat presiden dari Partai Demokrat membutuhkan dukungan dari pemilih kulit berwarna untuk menang.

Sementara itu, Ibu Harris telah lama menjadi sumber kebanggaan bagi warga kulit berwarna ketika ia menjadi Wakil Presiden kulit hitam pertama dalam sejarah Amerika, mendobrak batasan yang selama ini telah menempatkan laki-laki—kebanyakan kulit putih—di posisi tertinggi dalam politik Amerika selama lebih dari dua abad. Jika ia menjadi kandidat Demokrat dan mengalahkan kandidat Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden AS November ini, ia akan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai presiden AS.

Selain itu, kesuksesan Kamala Harris sebagai wakil Biden juga merupakan nilai tambah yang besar bagi para pemilih Amerika. "Masyarakat sedang mencari generasi kepemimpinan baru, dan kami memiliki wakil presiden yang sangat sukses. Bagi saya, memberinya kesempatan sangatlah berarti," ujar mantan anggota kongres Tim Ryan, seorang Demokrat dari Ohio.

Wakil Presiden AS Kamala Harris (tengah) berbicara di Gedung Putih di Washington DC, AS, 22 Juli 2024. Foto: THX/TTXVN

Usia muda (Ibu Harris lahir tahun 1964, 20 tahun lebih muda dari Bapak Trump), dinamisme, dan dukungan dari pemilih muda, terutama "Generasi Z", juga merupakan nilai tambah yang besar bagi Ibu Kamala Harris. Ibu Harris juga disebut-sebut sangat populer di kalangan pemilih perempuan karena selama bertahun-tahun ia sendiri telah menjadi duta besar pemerintahan yang paling menonjol dalam mendukung hak aborsi perempuan. Ia juga menerima dukungan dari Hollywood, beberapa nama di Silicon Valley, Wall Street, dan bahkan dari media yang sangat menentang Bapak Donald Trump.

Apakah ini saatnya Wakil Presiden Kamala Harris? Mungkin masih terlalu dini untuk mengatakannya. Namun, dengan segala kelebihan yang dimilikinya, mustahil untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa "perempuan luar biasa" Kamala Harris akan berhasil mengibarkan bendera peluang di tangannya.

Nguyen Ha

Sumber: https://www.congluan.vn/bau-cu-my-2024co-da-den-tay-pho-tuong-kamala-harris-post305853.html