
Di babak semifinal, Vietnam B berhasil mengalahkan Vietnam A dan melaju ke final, sedangkan Kamboja berhasil mengalahkan tuan rumah Malaysia B. Pertandingan antara kedua tim ini memang sangat dinantikan karena baik Vietnam maupun Kamboja sama-sama memiliki pemain dengan teknik lemparan akurat dan performa yang stabil.
Memasuki pertandingan final, para pemain Vietnam bermain dengan penuh tekad, terus mencari peluang mencetak gol di setiap lemparan. Namun, beberapa situasi tidak ditangani dengan presisi tinggi, menyebabkan tim kehilangan keunggulan di momen-momen krusial.
Sebaliknya, Kamboja mempertahankan performa yang stabil, memanfaatkan peluang mencetak gol dengan efektif untuk memimpin. Meskipun berupaya memperkecil ketertinggalan, tim putri Vietnam B tetap harus menerima kekalahan 5-13 dan meraih posisi runner-up, sementara tim Vietnam A meraih medali perunggu.
Sebelumnya, tim petanque Vietnam tampil impresif di nomor-nomor teknik, membawa pulang 2 medali perunggu di kategori teknik putra dan teknik putri. Dengan total 1 medali perak dan 3 medali perunggu, tim ini berhasil mencapai target untuk menjadi yang terbaik di grupnya, meskipun belum berhasil meraih medali emas seperti yang diharapkan.
Staf pelatih menganggap turnamen ini penting untuk membantu para atlet mendapatkan pengalaman dan mengasah semangat kompetitif mereka sebelum menuju SEA Games ke-33 di Thailand, di mana petanque akan tetap menjadi cabang olahraga resmi. Berhadapan secara rutin dengan tim-tim kuat di kawasan seperti Kamboja, Thailand, atau Malaysia akan menjadi kesempatan bagi para pemain Vietnam untuk menyempurnakan teknik dan taktik mereka.
Sumber: https://hanoimoi.vn/bi-sat-viet-nam-gianh-huy-chuong-bac-giai-bi-sat-vo-dich-chau-a-722731.html






Komentar (0)