Batalyon zeni khusus Rusia "Phoenix" baru saja memperkenalkan dua model robot darat baru, termasuk versi kargo tugas berat dan varian mini, yang bertugas memasok perbekalan, mengevakuasi tentara yang terluka, dan melakukan sejumlah tugas teknis khusus.
Di bawah program Penerimaan Militer, robot kargo unit ini dirancang dengan muatan yang dinyatakan sebesar 120 kg. Dalam pengujian, perangkat ini mampu menahan beban dua kali lipat dari yang dinyatakan, sekitar 240 kg, dan tetap beroperasi dengan stabil. Kemampuan ini memungkinkan untuk membawa lebih banyak perbekalan, amunisi, atau mengevakuasi lebih banyak tentara yang terluka sekaligus.

Sistem ini dilengkapi dengan mekanisme ranjau anti-tank jarak jauh. Dengan mengintegrasikan dua fungsi pada platform yang sama, robot ini dapat mendukung pertahanan sekaligus berpartisipasi dalam evakuasi medis, sehingga mengurangi waktu pergantian kendaraan dan personel. Para prajurit "Phoenix" mengatakan bahwa ketika menggunakan kendaraan otonom untuk memindahkan korban luka keluar dari zona bahaya, risiko terkena tembakan akan berkurang secara signifikan dibandingkan dengan pergerakan manual.
Versi ringkasnya, yang disebut "Vampire Mini", menggunakan rel dan khusus mengangkut makanan, obat-obatan, dan perlengkapan medis . Ukurannya yang kecil memudahkan pergerakan di medan sempit, area reruntuhan, atau jalan yang macet. Meskipun bobotnya lebih ringan, "Vampire Mini" tetap mempertahankan daya tahan dan performa yang sama dengan model yang lebih besar, memastikan pengoperasian yang berkelanjutan dalam kondisi yang berat.
Kombinasi robot kargo tugas berat dan robot mini membantu unit mengalokasikan tugas secara wajar, baik untuk menjaga pasokan maupun mempercepat evakuasi prajurit yang terluka. Dengan kemampuan menahan beban yang melebihi standar, model robot ini juga dapat mengangkut alat berat, peralatan teknik, atau sistem pendukung tempur lainnya ke garis depan.
Selain robot darat, "Phoenix" juga mengembangkan peralatan terbang untuk melawan drone musuh. Penemuan sebelumnya adalah sistem penembakan yang dipasang pada drone, yang menggunakan dua peluncur untuk menembak ketika mendekati target. Tugas utamanya adalah menghancurkan UAV musuh, termasuk "Baba Yaga", Mavic, dan FPV. Pengaturan ini memungkinkan serangan udara, mengurangi ketergantungan pada tembakan darat, dan meningkatkan fleksibilitas dalam menghadapi ancaman.
Solusi otomatisasi "Phoenix" menunjukkan tren penerapan robot baik dalam logistik maupun pertempuran. Keberhasilan pengujian peralatan beban tinggi, multi-tugas, dan penyelamat jiwa ini membuka jalan bagi penerapannya secara luas di medan perang. Jika diproduksi massal, kendaraan ini akan membantu meningkatkan mobilitas, menjaga pasokan, dan memberikan dukungan cepat kepada pasukan garda depan.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/binh-si-nga-tu-che-tao-robot-cho-hang-mini-ngay-chien-tuyen-post2149044925.html
Komentar (0)