
Proyek ini bertujuan untuk menetapkan Undang-Undang Perlindungan Hak Konsumen 2023 dan Keputusan Pemerintah No. 55/2024/ND-CP.
Oleh karena itu, melindungi hak-hak konsumen merupakan pilar penting dalam membangun ekonomi pasar yang berorientasi sosialis, menuju transparansi, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan. Konsumen diidentifikasi sebagai pusat dari semua kebijakan, baik sebagai penerima manfaat maupun sebagai penggerak proses pembangunan.
Kegiatan perlindungan hak konsumen akan dilaksanakan secara serempak dan seragam dari tingkat pusat hingga daerah, dengan menjamin kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pada setiap tingkatan dan sektor.
Dalam konteks yang sangat terdesentralisasi, koordinasi, berbagi data, dan pemantauan yang efektif akan menjadi kunci perlindungan konsumen yang efektif.
Proyek ini juga dengan jelas menyatakan perlunya adaptasi terhadap tren perkembangan baru di era ini, terutama transformasi digital dan transformasi hijau. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi modern seperti kecerdasan buatan (AI), data besar (big data), platform digital, dan perangkat teknologi baru akan didorong dalam pengelolaan negara dan dukungan konsumen.
Kebijakan perlindungan konsumen juga terkait dengan konsumsi berkelanjutan dan ramah lingkungan, berkontribusi dalam meminimalkan dampak negatif pada ekosistem dan memenuhi komitmen untuk menanggapi perubahan iklim.
Proyek ini mengidentifikasi lima kelompok tugas dan solusi utama: Menyempurnakan lembaga, meningkatkan efisiensi dalam transformasi digital dan transformasi hijau, memperkuat propaganda dan pendidikan, memastikan penegakan hukum dan memperluas kerja sama internasional.
Dalam mengorganisir pelaksanaannya, Komisi Persaingan Usaha Nasional ditugaskan untuk memimpin dan mengoordinasikan keseluruhan Proyek, serta berkoordinasi erat dengan unit-unit fungsional di bawah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana-rencana spesifik, memastikan bahwa rencana-rencana tersebut konsisten dengan situasi aktual di wilayah tersebut.
Asosiasi Perlindungan Konsumen Vietnam dan organisasi sosial didorong untuk berpartisipasi lebih mendalam dalam proses konsultasi, pemberian komentar, dan pelaksanaan Proyek.
Sumber: https://hanoimoi.vn/bo-cong-thuong-dua-cong-nghe-vao-bao-ve-quyen-loi-nguoi-tieu-dung-718830.html
Komentar (0)