
Meskipun mengatasi dampak badai dan banjir itu sulit dan berat, para guru dan prajurit selalu menjaga semangat optimis dan bertekad untuk segera membawa siswa kembali - Foto: THANH NGUYEN
Menurut catatan, pada sore hari tanggal 1 November, banyak taman kanak-kanak di kelurahan Dai Loc masih tertutup lumpur meskipun para guru telah aktif membersihkan selama 2 hari.
Di Taman Kanak-kanak Dai An 1 (kelurahan Dai Loc), puluhan guru, orang tua, tentara, dan milisi sibuk membersihkan dengan harapan dapat segera menyambut anak-anak kembali ke sekolah.
Di sini, banyak peralatan mengajar rusak dan tertutup lumpur. Papan nama sekolah juga hanyut terbawa banjir. Banyak bagian masih tergenang air dan berlumpur tebal.
Menurut Ibu Tuong Vy (guru TK Dai An), banjir mencapai ketinggian tertinggi sepanjang sejarah, hampir 2 meter. Untungnya, peralatan penting sekolah dan buku-buku siswa telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan.
Namun, banyak mainan tripleks, meja, kursi, dan perlengkapan belajar lainnya yang rusak, banyak pula yang hanyut.

Menurut catatan, pada sore hari tanggal 1 November, banyak taman kanak-kanak di kecamatan Dai Loc masih tertutup lumpur meskipun para guru telah aktif membersihkan selama 2 hari - Foto: THANH NGUYEN
Ini hari kedua para guru membersihkan. Semua orang kelelahan, tetapi berkat dukungan milisi, tentara, dan orang tua, kemajuannya telah dipercepat secara signifikan. Semua orang tetap optimis untuk menyelesaikan pekerjaan bersama.
"Kami berharap bisa segera menyelesaikan pembersihan agar anak-anak bisa kembali bersekolah. Libur panjang bagi anak-anak prasekolah akan memengaruhi pekerjaan orang tua," ujar Ibu Vy.
Di TK Dai An 2, puluhan tentara dan guru juga sibuk membersihkan lumpur.
"Melihat halaman sekolah yang berantakan, semua orang merasa sedih. Namun, dengan upaya beberapa hari lagi, kami yakin sekolah akan kembali dipenuhi tawa anak-anak," ujar Ibu Phung Thi Kim Hang.
Meski mengatasi dampak badai dan banjir itu sulit dan berat, para guru dan tentara di sini tetap menjaga semangat optimis dan berupaya semaksimal mungkin agar para siswa di daerah terdampak banjir segera kembali ke sekolah.
Bapak Phan Thanh Hung, Kapten Milisi Tetap Komune Dai Loc, menyampaikan bahwa beberapa hari ini, lebih dari 100 milisi bergerak komune telah berkoordinasi dengan prajurit Sekolah Militer Daerah Militer 5 untuk mendatangi sekolah-sekolah di wilayah tersebut guna menanggulangi dampak banjir.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu sekolah dan masyarakat mengatasi dampak banjir dengan cepat dan menstabilkan kehidupan mereka,” ujar Bapak Hung.

Meski lelah, para guru tetap menjaga semangat optimis dan berusaha mengatasi dampak banjir - Foto: THANH NGUYEN


TK Dai An 2 (Komune Dai Loc) terkena dampak parah setelah banjir bersejarah baru-baru ini - Foto: THANH NGUYEN

Ibu Ho Thi Thuong (guru TK Dai An 2) menunjuk ke tingkat banjir bersejarah yang masih terukir di dinding - Foto: THANH NGUYEN


Selama dua hari terakhir, para guru, orang tua, dan pihak berwenang sibuk membersihkan sekolah dengan harapan dapat segera menyambut siswa kembali - Foto: THANH NGUYEN
Sumber: https://tuoitre.vn/bo-doi-tiep-suc-truong-mam-non-vung-ron-lu-da-nang-don-bun-don-tre-tro-lai-2025110117163201.htm






Komentar (0)