Pada sore hari tanggal 26 September, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (MOET) mengadakan konferensi untuk meninjau penyelenggaraan ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 dan persiapan ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2026.
Pada konferensi tersebut, Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan Pham Ngoc Thuong mengatakan bahwa ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 akan berlangsung dalam konteks khusus dengan banyak perubahan.
Pertama, ujian ini memiliki jumlah peserta terbanyak yang pernah ada, yakni lebih dari 1.165.289 peserta yang terdaftar.
Kedua, ini adalah pertama kalinya ujian kelulusan sekolah menengah atas diselenggarakan menurut rencana ujian 2+2, dengan 2 mata pelajaran wajib: sastra dan matematika, ditambah 2/9 mata pelajaran yang dipilih siswa sesuai dengan orientasi karier mereka di sekolah menengah atas.
Ujian ini sekaligus menerapkan 2 peraturan dan 2 set soal ujian dari 2 program pendidikan umum tahun 2006 dan 2018. Dengan demikian, jumlah penyusun soal ujian pun menjadi yang terbanyak yang pernah ada.
Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan Pham Ngoc Thuong mengatakan bahwa ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 akan berlangsung dalam konteks khusus dengan banyak perubahan.
Ketiga, ujian ini memiliki jumlah soal ujian terbanyak yang pernah ada, dengan jumlah mata pelajaran pilihan terbanyak, dan menciptakan kondisi yang paling menguntungkan bagi para kandidat. Khususnya, terdapat provinsi di mana hanya 1 kandidat yang memilih mata pelajaran tetapi tetap menyelenggarakan ujian, seperti Provinsi Lai Chau di mana hanya 1 kandidat yang memilih TI atau Provinsi Quang Ninh di mana hanya 1 kandidat yang memilih teknologi industri.
Salah satu perubahan lainnya adalah durasi ujian telah dipersingkat dari 4 sesi menjadi 3 sesi.
Bapak Huynh Van Chuong, Direktur Departemen Manajemen Mutu (Kementerian Pendidikan dan Pelatihan), mengatakan bahwa ujian kelulusan SMA tahun 2026 pada dasarnya akan tetap sama seperti tahun 2025. Ujian tersebut diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 11 dan 12 Juni 2026.
Bapak Chuong mengatakan bahwa ujian kelulusan SMA mendatang akan mengalami beberapa penyesuaian agar sesuai dengan model manajemen pemerintahan daerah dua tingkat. Secara spesifik, terdapat 5 poin baru sebagai berikut:
Peraturan terkait pengawasan dan pelaksanaan ujian akan diubah untuk menyesuaikan dengan pengalihan kewenangan departemen pengawasan pendidikan ke Inspektorat Pemerintah dan Inspektorat Provinsi. Hal ini merupakan langkah penyesuaian untuk memastikan konsistensi, transparansi, dan efisiensi dalam tahap pengawasan ujian.
Terkait prosedur, dokumen peserta juga telah diubah ke arah yang lebih ringkas dan praktis. Berkas pendaftaran ujian hanya akan disimpan di SMA, alih-alih harus dipindahkan ke berbagai jenjang seperti sebelumnya. Surat pemberitahuan ujian dan kartu ujian digabungkan menjadi satu jenis, yaitu surat pemberitahuan ujian yang dikeluarkan oleh SMA. Demikian pula, ijazah kelulusan sementara dan surat keterangan hasil ujian juga diintegrasikan ke dalam surat keterangan hasil ujian yang dikeluarkan oleh sekolah tempat peserta mendaftar untuk mengikuti ujian.
Pada tahap peninjauan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan mempersingkat waktu penerimaan lamaran dan pengembalian hasil, membantu kandidat mendapatkan informasi lebih cepat (dari 10 hari menjadi 5 hari), sekaligus mendukung kemajuan pendaftaran universitas dan lembaga pelatihan kejuruan.
Proses penilaian ulang juga telah disesuaikan secara lebih ketat. Khususnya, semua ujian dengan perubahan skor setelah penilaian ulang harus didiskusikan untuk memastikan objektivitas dan akurasi.
Teknologi informasi terus meningkat penggunaannya dalam penyelenggaraan ujian. Pengiriman data antara dewan ujian dan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan dilakukan secara langsung melalui sistem manajemen ujian, alih-alih mengirimkan CD melalui pos seperti sebelumnya. Metode baru ini diharapkan dapat mempersingkat waktu, mengurangi langkah manual, dan meningkatkan efisiensi pemrosesan data.
Juli 2026: Mengajukan kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan Proyek tentang ujian kelulusan SMA di komputer
Dalam konferensi tersebut, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga menyatakan sedang menyusun peta jalan untuk menyelenggarakan ujian kelulusan SMA berbasis komputer. Secara spesifik:
- April dan Mei 2026: Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan menguji ujian berbasis komputer dengan sekitar 100.000 kandidat dan sekaligus membangun bank soal.
- Pada bulan Juli 2026: Proyek ujian berbasis komputer akan diserahkan kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan.
Oktober hingga Desember 2026: Menetapkan prosedur dan peraturan untuk ujian berbasis komputer. Pemerintah daerah akan menyiapkan sejumlah lokasi untuk uji coba ujian berbasis komputer pada tahun 2027 dan bersiap untuk berinvestasi dalam fasilitas di lokasi-lokasi ujian tersebut.
- April s.d. Mei 2027: Menyelenggarakan pengujian soal-soal ujian pada lokasi-lokasi yang direncanakan untuk menyelenggarakan ujian berbasis komputer; Menyelenggarakan pengujian soal-soal ujian secara besar-besaran sesuai dengan proses pembangunan bank soal ujian.
- Juni 2027: Menyelenggarakan ujian kelulusan sekolah menengah atas melalui komputer di lokasi yang memenuhi syarat dan menyelenggarakan ujian kelulusan sekolah menengah atas melalui kertas di lokasi lain.
Sumber: https://nld.com.vn/chot-thoi-gian-thi-tot-nghiep-thpt-nam-2026-voi-5-diem-moi-196250926165440558.htm
Komentar (0)