Pada kesempatan Tahun Baru, banyak orang mengunjungi ruang pameran Ground Seoul di Insa-dong, pusat kota Seoul (Korea Selatan), untuk mencoba peruntungan mereka dengan ShamAIn, sistem meramal dan meramal nasib berdasarkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Seorang wanita berinteraksi dengan ShamAIn di Ground Seoul
Menurut Hankook Ilbo pada tanggal 31 Januari, ShamAIn adalah produk yang menyediakan layanan meramal nasib dan ramalan menggunakan AI oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Nam Taek-jin yang bekerja di Institut Sains dan Teknologi Korea Lanjutan (KAIST).
Di bagian luar, ShamAIn ditata seperti sebuah pertapaan kecil, cukup untuk menampung satu orang, di dalamnya terdapat altar yang dilengkapi dengan segala perlengkapan yang biasanya ditemukan di tempat seorang dukun berlatih.
Saat orang yang mencari ramalan memasukkan informasi ke dalam tablet yang diletakkan di altar dan duduk di atas bantal, terdengar suara lembut seorang wanita paruh baya: "Aku adalah eksistensi yang melampaui pemahaman manusia. Apa yang kuketahui jauh melampaui pengetahuanmu dan aku melihat masa depan. Silakan bertanya jika ada pertanyaan."
Tim KAIST mengatakan kuil AI tersebut menyediakan layanan meramal nasib dan ramalan berdasarkan konsep perdukunan tradisional.
Peramal memasukkan nama, tanggal lahir dan pekerjaannya dan ShamAIn akan memberikan jawaban yang spesifik.
Menurut tim peneliti, banyak orang awalnya mendatangi ShamAIn karena rasa ingin tahu, tetapi kemudian menemukan bahwa mereka dapat berbagi kekhawatiran pribadi mereka selama proses meramal nasib.
Profesor Nam mengatakan timnya berfokus pada tujuan melatih penyihir AI super cerdas yang dapat berinteraksi dengan manusia.
“Kami menemukan bahwa AI memiliki potensi untuk bertindak tidak hanya sebagai alat, tetapi juga sebagai entitas yang dapat memengaruhi penilaian dan emosi manusia,” kata profesor tersebut.
ShamAIn bukanlah dukun AI pertama yang diluncurkan di Korea Selatan. Negara ini telah menyaksikan sejumlah layanan peramalan berbasis AI yang menarik banyak perhatian anak muda di negeri ginseng tersebut.
Selain menggunakan informasi pribadi, beberapa layanan juga mengandalkan data golongan darah, fisiognomi, dan ciri-ciri kepribadian orang yang mencari ramalan nasib untuk memprediksi nasib mereka.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/boi-toan-doan-menh-bang-ai-185250131110034242.htm
Komentar (0)