Menurut Nikkei Asia, total pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) dari tujuh perusahaan besar termasuk Toyota, Honda, Nissan, Suzuki, Mazda, Subaru dan Mitsubishi Motors telah mencapai 3,87 triliun yen (25,3 miliar USD) pada tahun fiskal 2024, naik lebih dari 50% dibandingkan dengan 10 tahun lalu dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 3,94 triliun yen (26,27 miliar USD) pada tahun fiskal 2025 (berakhir Maret 2026).

Tiga perusahaan yang paling banyak meningkatkan pengeluaran R&D selama periode ini adalah Suzuki (naik 111%), Subaru (naik 92%), dan Honda (naik 81%).
Pendorong di balik angka-angka besar ini adalah tekanan kompetitif dari para pesaing Tiongkok seperti BYD, yang memimpin persaingan di bidang kendaraan listrik, teknologi perangkat lunak, dan energi hijau. BYD saat ini menghabiskan hingga $7,5 miliar untuk R&D setiap tahun, setara dengan hampir 1,2 triliun yen, yang setara dengan Honda dan kedua setelah investor terbesar Jepang, Toyota.
Produsen mobil Jepang mengadopsi strategi "multi-cabang" dalam mengembangkan kendaraan listrik (EV) sambil terus menyempurnakan mesin pembakaran internal dan hibrida untuk mencapai netralitas karbon. Hal ini memaksa mereka untuk mendistribusikan investasi ke berbagai teknologi secara bersamaan, mulai dari baterai, kecerdasan buatan (AI), hingga material baru.

Di Japan Motor Show 2025, Nissan memperkenalkan Elgrand generasi baru dengan teknologi hibrida eksklusif e-Power dan sistem penggerak empat roda elektrik e-4orce. Kedua teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi getaran bodi, dan mengoptimalkan sensasi berkendara.
“Elgrand menandai era baru kecerdasan, efisiensi, dan keterlibatan,” kata Presiden Nissan Ivan Espinosa.
Sementara itu, Suzuki juga meluncurkan konsep Vision e-Sky, sebuah konsep mobil mini listrik yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun fiskal 2026. Perusahaan ini juga memperkenalkan mesin hidrogen pada skuter Suzuki Burgman bebas CO2, dan berkolaborasi dengan Toyota dan Daihatsu dalam pengembangan truk listrik kecil.

Bapak Toshihiro Suzuki, Ketua Suzuki, menegaskan: "Kami ingin menghadirkan teknologi ramah lingkungan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat."
Mazda telah mengambil pendekatan yang berbeda dengan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, termasuk perangkat penangkap CO2 terpasang dan bahan bakar netral karbon yang diekstraksi dari alga mikroskopis.
"Perangkat penangkap CO2 yang kami kembangkan dapat menangkap CO2 secara efisien dengan menangkapnya langsung dari gas buang," ujar Presiden dan CEO Mazda, Masahiro Moro, dalam konferensi pers hari Rabu. "CO2 yang ditangkap dapat digunakan kembali di bidang pertanian atau produksi material karbon berkinerja tinggi."

Selain teknologi energi, kecerdasan buatan (AI) dan perangkat lunak juga menjadi bidang utama yang dikembangkan oleh para produsen mobil. Honda mengumumkan percepatan pengembangan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) generasi berikutnya, yang mampu mengendalikan mobil secara otomatis ketika pengguna menentukan tujuan. Teknologi ini diperkirakan akan diterapkan pada kendaraan listrik dan hibrida mulai tahun 2027.
Meskipun investasinya besar, analis mengatakan peningkatan sebesar 50% dalam 10 tahun, termasuk jumlah yang digelembungkan oleh yen yang lemah, tidak dapat dianggap cukup dan kecepatan ini masih belum cukup untuk menutup kesenjangan dengan China.

Sementara produsen mobil Jepang tengah mendiversifikasi bisnisnya ke teknologi, pesaing mereka dari Cina dan Korea tengah menggelontorkan dana untuk kendaraan listrik dan perangkat lunak, yang keduanya tengah berkembang pesat secara global.
Untuk memperkuat posisi mereka, produsen mobil Jepang berupaya meningkatkan kerja sama internasional. Pada awal Oktober 2025, Honda berinvestasi lebih banyak di perusahaan rintisan teknologi kecerdasan buatan AS, Helm.ai, dan bekerja sama dengan IBM untuk mengembangkan chip dan perangkat lunak.
Selain itu, meskipun Honda dan Nissan membatalkan pembicaraan merger pada bulan Februari tahun ini, mereka terus bekerja sama di bidang kecerdasan buatan dan elektrifikasi otomotif.
Sementara Mazda bermitra dengan Nippon Steel untuk meningkatkan proses manufakturnya, Nissan juga memanfaatkan aliansi globalnya dengan Renault dan Dongfeng untuk mengembangkan kendaraan listrik strategis untuk pasar Eropa dan Cina.
“Kami berkomitmen untuk merangkul perubahan, mengambil setiap pendekatan inovatif untuk membentuk kembali warisan dan masa depan mobilitas Jepang,” tegas Espinosa.
Kembalinya industri otomotif Jepang yang kuat bukan hanya perlombaan teknologi, tetapi juga upaya untuk menegaskan kembali posisinya di era kendaraan listrik global, di mana inovasi tidak lagi menjadi pilihan tetapi syarat untuk bertahan hidup.
Menurut Nikkei Asia
Silakan tinggalkan komentar di bawah atau bagikan artikel ini di Koran VietNamNet melalui email: otoxemay@vietnamnet.vn. Konten yang sesuai akan diposting. Terima kasih!
Sumber: https://vietnamnet.vn/cac-hang-xe-nhat-doc-hang-chuc-ty-usd-dau-tu-doi-moi-truoc-suc-ep-tu-trung-quoc-2458078.html



![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)
![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)











































































Komentar (0)