Merasa bersalah setiap kali aku berkencan dengan istri sahabatku

Sahabatku dan aku mencintai gadis yang sama di kampus, dan akulah yang kalah ketika mereka menikah. Tapi baru-baru ini dia berinisiatif untuk bertemu denganku dan kami melewati batas...

Waktu kuliah dulu, sahabatku dan aku satu kamar asrama dan sama-sama menyukai cewek yang sama di kelas kami. Kami pergi ke mana-mana dan melakukan apa saja bersama-sama. Aku dan sahabatku sama-sama tahu kami menyukai cewek yang sama, jadi kami sepakat diam-diam bahwa siapa pun yang dia sukai, yang satunya harus "menyerah".

Saat itu, kami berdua adalah mahasiswa miskin, tanpa karier, jadi kami hanya tahu bahwa kami saling menyukai tetapi tidak berani mengungkapkannya kepada orang yang kami cintai. Namun, saya selalu yakin bahwa kami akan menjadi pasangan dengan gadis itu di masa depan karena dibandingkan dengan teman saya, saya jauh lebih baik dalam penampilan dan banyak hal lainnya. Selain itu, saya juga merasa bahwa perasaan gadis itu condong ke arah saya.

Aku mencintainya tetapi setiap kali aku dekat dengannya, aku selalu merasa bersalah terhadap temanku (foto ilustrasi).

Aku semakin menyukai gadis itu, sampai-sampai bayangannya selalu ada di pikiranku, di mana pun dan kapan pun. Namun, karena aku sudah punya perjanjian dengan sahabatku, dan aku tak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaanku kepada orang yang kucintai, aku terus menundanya. Lalu tiba-tiba, setelah lulus lebih dari setahun, aku menerima undangan pernikahan dari sahabatku untuk gadis yang kusukai. Aku sempat syok sebelum akhirnya bisa kembali tenang, tetapi di lubuk hatiku, aku tetap mencintainya.

Lalu beberapa waktu lalu, dia berinisiatif untuk bertemu denganku dan menyadari bahwa perasaannya padaku itu nyata. Dia harus menikah karena dia tidak sengaja hamil saat pergi ke pesta ulang tahun, mabuk-mabukan, dan kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Pertemuanku dengannya semakin sering dan kami melewati batas. Aku sungguh mencintainya, tetapi setiap kali aku dekat dengannya, aku selalu merasa bersalah terhadap temanku. Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk keluar dari hubungan yang rumit ini karena aku tidak bisa mencintai siapa pun selain dia.

Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/cam-thay-toi-loi-moi-lan-hen-ho-voi-vo-cua-ban-than-172241231084600261.htm