Namun, Kamboja telah membantah laporan media internasional bahwa bagian dari Malaysia Airlines MH370 mungkin berada di hutan lebat Kamboja, dan mengatakan siap bekerja sama dengan pihak berwenang Malaysia jika diminta untuk membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
Menurut Khmer Times , Sin Chanserivutha, juru bicara dan Wakil Menteri Kementerian Penerbangan Sipil Kamboja (SSCA), mengatakan pada 27 Mei: "Informasi bahwa MH370 jatuh di Kamboja adalah palsu. Laporan dan gambar media palsu tersebut pernah dipublikasikan sekitar 8 tahun yang lalu, dan baru-baru ini direvisi dan dipublikasikan, sehingga menimbulkan kebingungan."
Lokasi dugaan reruntuhan MH370
Reaksi tersebut muncul setelah surat kabar Inggris The Mirror melaporkan: "Misteri MH370 'terpecahkan' oleh Google Maps karena pesawat masih ditemukan di hutan Kamboja".
Chanserivutha mengatakan bahwa jika peneliti internasional atau siapa pun menemukan atau memiliki cukup bukti untuk membuktikan bahwa pesawat Malaysia Airlines hilang di hutan Kamboja, pemerintah Kamboja siap bekerja sama dengan pihak berwenang Malaysia.
Ian Wilson, seorang pakar asal Inggris, dikutip oleh The Mirror Sabtu lalu mengatakan bahwa sisa-sisa pesawat Malaysia Airlines yang hilang tersebar di hutan lebat di Kamboja berdasarkan bukti foto yang diberikannya.
10 tahun berlalu, insiden MH370 masih menjadi misteri
Hilangnya MH370 telah memicu pencarian pesawat terbesar yang pernah ada dan salah satu misteri penerbangan terbesar sepanjang masa. Setelah beberapa kali gagal, pencarian dapat dilanjutkan jika Malaysia menerima opsi dari perusahaan AS, Ocean Infinity, dalam waktu dekat.
Penerbangan tersebut lepas landas dari Kuala Lumpur pada tanggal 8 Maret 2014, dengan 227 penumpang dan 12 awak di dalamnya, tetapi menghilang dalam perjalanan menuju Beijing.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/campuchia-noi-gi-ve-tin-may-bay-mh370-roi-trong-rung-sau-nuoc-nay-185240528074017845.htm
Komentar (0)