Close-up sistem pertahanan udara Buk-M1 Rusia yang mencegat rudal HIMARS
Selasa, 6 Februari 2024 23:59 (GMT+7)
Pada tanggal 4 Februari, Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video yang menunjukkan bahwa sistem rudal permukaan-ke-udara Buk-M1 milik negara itu berhasil mencegat dua rudal HIMARS yang ditembakkan oleh tentara Ukraina di wilayah Donetsk selatan.
Unit pertahanan udara kelompok tempur Vostok Rusia menggunakan sistem pertahanan udara Buk-M1 untuk mencegat serangan musuh. Menurut Stupik, Military Today.
Kompleks Buk-M1 dengan cepat bermanuver ke posisi tempur ketika serangan artileri roket HIMARS muncul. Menurut Stupik, Military Today.
Dalam klip tersebut, rudal Buk-M1 terlihat melesat ke langit malam, menciptakan bola cahaya. Ketika Buk mengenai rudal musuh, ledakannya seperti kembang api. Menurut Stupik, Military Today.
Menurut komandan tim operasi kompleks Buk-M1 Rusia, mereka harus bertindak cepat karena proyektil HIMARS bergerak dengan kecepatan lebih dari 600 meter per detik. Menurut Stupik, Military Today.
Ini bukan pertama kalinya Buk-M1 berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari artileri HIMARS. Menurut Stupik, Military Today.
Di antara sistem pertahanan udara yang dikerahkan Rusia dalam konflik Eropa Timur terdapat banyak kompleks pertahanan udara Buk-M1. Menurut Stupik, Military Today.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa pertahanan udaranya melindungi personel militer serta lokasi industri dan administrasi penting dari ancaman udara. Kompleks Buk-M1 merupakan salah satu sistem pencegat paling ditakuti di dunia pada saat pembuatannya. Menurut Stupik, Military Today.
Diketahui bahwa ini adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah swagerak canggih yang dikembangkan oleh Uni Soviet, dan diluncurkan secara resmi pada tahun 1984. Versi Buk-M1 dikembangkan berdasarkan sistem Buk yang mulai diproduksi pada awal 1970-an. Sementara itu, pendahulu Buk adalah sistem rudal pertahanan udara jarak pendek 2K12 Kub (SA-6 Gainful). Menurut Stupik, Military Today.
Buk-M1 dirancang sebagai sistem pertahanan udara taktis untuk medan perang, yang berspesialisasi dalam melindungi formasi divisi mekanis yang bergerak maju. Kompleks ini telah meraih banyak kemenangan di medan perang Timur Tengah. Menurut Stupik, Military Today.
Sistem ini dilengkapi dengan radar deteksi dan indikasi target 9S18M1 Kupol-M1 yang menggunakan antena array bertahap. Menurut Stupik, Military Today.
Komponen yang terpasang pada kendaraan swagerak beroda rantai GM-567M yang baru memiliki fitur-fitur yang lebih unggul dibandingkan versi pertahanan udara Soviet sebelumnya. Menurut Stupik, Military Today.
Kompleks Buk-M1 dilengkapi dengan pos komando 9S470M1 yang sepenuhnya baru, yang memainkan peran sentral, mengoordinasikan operasi dan menghubungkan komponen-komponen lain, serta memantau, mengevaluasi, dan menganalisis hasil setelah rudal diluncurkan. Menurut Stupik, Military Today.
Radar transporter-erector-launcher-radar (TELAR) 9A310M1 Buk-M1 menggunakan radar pemandu dan pengenal target yang ditingkatkan, yang meningkatkan jangkauan operasi sebesar 25-30% dibandingkan pendahulunya. Menurut Stupik, Military Today.
Probabilitas Buk-M1 untuk mengidentifikasi target aerodinamis dan balistik secara akurat telah meningkat menjadi 60%. Berkat modernisasi, meskipun masih menggunakan rudal 9M38 (jangkauan 35 km), probabilitas menghancurkan target hanya dengan satu tembakan Buk-M1 telah meningkat menjadi 95% dibandingkan dengan 90% Buk. Menurut Stupik, Military Today.
Meskipun sudah ketinggalan zaman dibandingkan Buk-M2 atau Buk-M3, Buk-M1 masih merupakan sistem rudal pertahanan udara jarak menengah bergerak yang sangat tangguh. Menurut Stupik, Military Today.
Selama konflik di Eropa Timur, sistem pertahanan udara Buk-M1 digunakan oleh Rusia dan Ukraina. Ada informasi bahwa Ukraina bahkan menggunakan sistem ini untuk menembak jatuh jet tempur canggih Su-35 Rusia. Menurut Stupik, Military Today.
Karena bahaya Buk-M1, baik Rusia maupun Ukraina berusaha menghancurkan kompleks masing-masing. Menurut Stupik, Military Today.
PV (Menurut ANTĐ)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)